KEGIATAN
BELAJAR 2
KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM (SDA)
PETA KONSEP :
A.
KEGIATAN
PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN
Pertanian berkelanjutan adalah
gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme
dan lingkungannya. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah
pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan
sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses
produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal
mungkin.
Pertanian
berkelanjutan merupakan sebuah sistem terintegrasi antara praktek produksi
tanaman dan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang yang memiliki
fungsi sebagai berikut:
1) Memenuhi kebutuhan pangan
dan serat manusia
2) Meningkatkan kualitas
lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan kebutuhan ekonomi pertanian
3) Menggunakan sumber daya
alam tidak terbarukan secara sangat efisien
4) Menggunakan sumber daya
yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi, dan memanfaatkan
pengendalian dan siklus biologis jika memungkinkan
5) Meningkatkan kualitas
hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan
Tahap menuju pertanian
berkelanjutan seringkali dipandang sebagai sebuah tahapan dan bukan sebagai
akhir. Beberapa menganggap bahwa pertanian berkelanjutan yang sebenarnya adalah
yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai dengan: penggunaan energi yang
lebih sedikit, jejak ekologi yang minimal, barang berkemasan yang lebih
sedikit, pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkat,
bahan pangan terproses yang lebih sedikit, kebun komunitas dan kebun rumah yang
lebih banyak, dan sebagainya.
Pertanian
berkelanjutan amat bergantung pada pengembalian nutrisi ke tanah dengan
meminimalisasi penggunaan sumber daya alam non-terbarukan seperti gas alam
(yang digunakan sebagai bahan baku pupuk) dan mineral (seperti fosfat). Sumber
nitrogen bisa didapatkan dengan cara:
1) mendaur ulang sampah
seperti kotoran hewan ternak
2) menumbuhkan tanaman legum
dan tanaman lain yang bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen
3) produksi nitrogen
industri dengan menggunakan proses Haber menggunakan hidrogen yang biasanya
didapatkan dari gas alam, namun gas hidrogen sesungguhnya bisa didapatkan
dengan elektrolisis air menggunakan listrik dari sumber terbarukan seperti sel
surya dan kincir angin
4) merekayasa genetika
tanaman non-legum untuk membentuk simbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen,
atau mengikat nitrogen tanpa simbiosis sama sekali
1.
Ciri-Ciri Pertanian
Berkelanjutan
1)
Secara ekonomi menguntungkan dan dapat dipertanggung
jawabkan (economically viable). Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam
tingkat produksi yang cukup dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa
ditolerir/diterima.
2)
Berwawasan ekologis (ecologically sound). Kualitas
agroekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan ekologi
serta konservasi keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan
ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap
tekanan dan gangguan (stress dan shock).
3)
Berkeadilan sosial. Sistem pertanian yang menjamin
terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi,
dan pasar, bagi yang terlibat tanpa membedakan status sosial-ekonomi, gender,
agama atau kelompok etnis.
4)
Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Menghormati
eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis mahluk yang ada. Dalam
pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal dan
menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lokal
5)
Mampu berdaptasi (adaptable). Mampu menyesuaikan diri
terhadap kondisi yang selalu berubah, seperti pertumbuhan populasi, tantangan
kebijaksanaan yang baru dan perubahan konstalasi pasar.
2. Indikator Pertanian
Berkelanjutan
1) Menghasilkan produk
pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai,
2) Membudidayakan tanaman
secara alami,
3) Mendorong dan
meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian,
4) Memelihara dan
meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
5) Menghindarkan seluruh
bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian,
6) Memelihara keragaman
genetik sistem pertanian
Konsep pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga
dimensi keberlanjutan, yaitu:
1) keberlanjutan usaha
ekonomi(profit),
2) keberlanjutan kehidupan
sosial manusia (people), dan
3) keberlanjutan ekologi
alam (planet).
Dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep
maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan setidaknya
mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh pendapatan
tersebut. Indicator utama dimensi ekonomi ini ialah tingat efisiensi dan daya
saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi. Dimensi
ekonomi menekankan aspek pemenuhan nebutuhan ekonomi manusia baik untuk
generasi sekarang ataupun mendatang.
Dimensi sosial adalah orientasi
kerakyatan, berkaitan dengan kebutuhan akan kesejahteraan sosial yang
dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis (termasuk tercegahnya konflik
sosial), preservasi keragaman budaya dan modal sosio-kebudayaan, termasuk
perlindungan terhadap suku minoritas. Untuk itu, pengentasan kemiskinan,
pemerataan kesempatan berusaha dan pendapatan, partisipasi sosial politik dan
stabilitas sosial budaya merupakan indikator-indikator penting yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembangunan.
Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan
akan stabilitas ekosistem alam yang mencakup sistem kehidupan biologis dan
materi alam. Termasuk dalam hal ini ialah terpeliharanya keragaman hayati dan
daya tekstur bilogis, sumber daya tanah, air dan agroklimat, serta kesehatan
dan kenyamanan lingkungan. Penekanan dilakukan pada preservasi daya lentur dan
dinamika ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan bukan pada konservasi
sustu kondisi ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan.
Ketiga
dimensi tersebut saling mempengaruhi sehingga ketiganya harus dipertimbangkan
secara berimbang. Sistem sosial yang stabil dan sehat serta sumberdaya alam dan
lingkungan merupakan basis untuk kegiatan ekonomi, sementara kesejahteraan
ekonomi merupakan prasyarat untuk terpeliharanya stabilitas sosial budaya
maupun kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sistem sosial yang
tidak stabil atau sakit akan cenderung menimbulkan tindakan yang merusak
kelestarian sumber daya alam dan merusak kesehatan lingkungan, sementara
ancaman kelestarian sumber daya alam dan lingkungan dapat mendorong terjadinya
kekacauan dan penyakit sosial.
3.
Beberapa Pendekatan
Kegiatan yang menunjang Pertanian Berkelanjutan
1) Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan
untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi,
budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan
resiko-resiko lingkungan.
Adapun caranya dapat melalui;
a) Penggunaan insek, reptil
atau binatang-binatang yang diseleksi untuk mengendalikan hama atau dikenal
musuh alami hama, seperti Tricogama sp., sebagai musuh alami dari parasit telur
dan parasit larva hama tanaman.
b) Menggunakan tanaman-tanaman
“penangkap” hama, yang berfungsi sebagai pemikat (atraktan), yang menjauhkan
hama dari tanaman utama.
c) Menggunakan drainase dan
mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi jamur, dalam upaya
menurunkan kebutuhan terhadap fungisida sintetis.
d) Melakukan rotasi tanaman
untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap tahun .
2) Sistem Rotasi dan
Budidaya Rumput
Sistem rotasi dan budidaya rumput dengan memberikan
tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput
berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian
pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi
pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput atau
kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak dapat
menghasilkan pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk areal pertanian.
3) Konservasi Lahan
Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur,
mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang
baik oleh erosi angin maupun erosi air.
Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:
a) Menciptakan jalur-jalur
konservasi.
b) Menggunakan dam penahan
erosi.
c) Melakukan penterasan.
d) Menggunakan pohon-pohon
dan semak untuk menstabilkan tanah.
4) Menjaga Kualitas
Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi
bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian
yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah
berperan penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan
pestisida.
Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga
kualitas air, antara lain;
a) Mengurangi tambahan
senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil) yang dapat
mencuci hingga muka air tanah (water table).
b) Menggunakan irigasi tetes
(drip irrigation).
c) Menggunakan jalur-jalur
konservasi sepanjang tepi saluran air.
d) Melakukan penanaman
rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air
limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.
5) Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi
pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa
manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan
meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.
6) Diversifikasi Lahan dan
Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di
lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu
tanaman, dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman
lain seperti pohon-pohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi
terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga
yang bermanfaat.
7) Pengelolaan Nutrisi
Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat
meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan
penggunaan sumberdaya nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan
tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi
biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan.
Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara
lain:
a) Pengomposan
b) Penggunaan kascing
c) Penggunaan Pupuk Hijauan
(dedaunan)
d) Penambahan nutrisi pada
tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.
8) Agroforestri (wana tani)
Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang
permanen, dimana tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau
dalam rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk
melindungi tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan
baik secara ekologi maupun ekonomi.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan lahan
dengan sistem agroforestri ini antara lain:
a) Dapat diperoleh secara
berkesinambungan hasil tanaman-tanaman musiman dan tanaman-tanaman tahunan.
b) Dapat dicegah terjadinya
serangan hama secara total yang sering terjadi pada tanaman satu jenis
(monokultur).
c) Keanekaan jenis tanaman
yang terdapat pada sistem agroforestri memungkinkan terbentuknya stratifikasi
tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah vertikal.
d) Adanya struktur
stratifikasi tajuk seperti ini dapat melindungi tanah dari hempasan air hujan,
karena energi kinetik air hujan setelah melalui lapisan tajuk yang
berlapis-lapis menjadi semakin kecil daripada energi kinetik air hujan yang
jatuh bebas.
B. KEGIATAN PERTAMBANGAN YANG BERKELANJUTAN
Pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan
mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta kegiatan pasca tambang ( Pasal 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Pertambangan). Dalam arti yang
lebih luas termasuk tambang minyak, gas alam dan bahkan tambang air tanah.
Kegiatan usaha pertambangan
memiliki ciri-ciri, yaitu
1)
non-renewable (tidak dapat diperbarui), mempunyai resiko
relatif lebih tinggi,
2)
pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan baik fisik
maupun sosial yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi
ekonomi lain pada umumnya.
Karena salah satu cirinya tidak
dapat diperbaharui maka pengusaha pertambangan selalu mencari proven reserves
(cadangan terbukti) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan
bertambah dengan adanya penemuan (Poerwanto, 2007).
Sebagai negara penganut “paham” sumber daya alam untuk
kesejahteraan rakyat, Indonesia cenderung menggunakan prinsip pembangunan
berkelanjutan yaitu mengolah kekayaan sumberdaya alam dan energi secara
bijaksana agar kondisi lingkungan tetap lestari dan bermutu tinggi. Lingkungan
yang lestari, pembangunan akan tetap berlangsung dari generasi ke generasi, dan
lingkungan yang lestari hanya dapat dilahirkan dari pola pikir yang memiliki
rasa bijak lingkungan yang besar (Naiola, 1996). Usaha pertambangan
mineral tidak hanya sekedar pemenuhan keuntungan (aspek ekonomi) dari
pengelolaan sumber daya mineral, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan
sosial dan lingkungan.
C. KEGIATAN
INDUSTRI YANG BERKELANJUTAN
Kebijakan dalam pembangunan
industri manufaktur diarahkan untuk menjawab tantangan globalisasi ekonomi
dunia serta mampu mengantisipasi perkembangan perubahan lingkungan yang cepat.
Persaingan internasional merupakan suatu perspektif baru bagi semua negara,
sehingga fokus dari strategi pembangunan industri di masa depan adalah
membangun daya saing industri manufaktur yang berkelanjutan di pasar
internasional.
Untuk membangun daya saing yang
berkelanjutan, upaya pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki
bangsa serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar
maupun di dalam negeri harus dilakukan secara optimal. Oleh karena esensi daya
saing yang berkelanjutan tersebut terletak pada upaya menggerakkan dan
mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif, untuk menghasilkan
produk innovative yang lebih murah,
lebih baik, lebih mudah di dapat dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan
permintaan pasar.
Strategi pembangunan industri
manufaktur ke depan, mengadaptasi pemikiran-pemikiran terbaru yang berkembang
saat ini, yaitu pengembangan industri melalui pendekatan klaster dalam rangka
membangun daya saing industri yang berkelanjutan.
Dalam jangka menengah,
peningkatan daya saing industri dilakukan dengan membangun dan mengembangkan
klaster-klaster industri prioritas sedangkan dalam jangka panjang lebih dititik
beratkan pada pengintegrasian pendekatan klaster dengan upaya untuk mengelola
permintaan (management demand) dan
membangun kompetensi inti pada setiap klaster. Untuk mewujudkan hal tersebut,
perlu didukung dengan mengelola jejaring (management
network) baik untuk klaster di dalam negeri maupun dengan perusahaan asing
(MNC) dan atau klaster di luar negeri.
Industri masa depan adalah
industri-industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya
kepada besarnya potensi Indonesia, (luas bentang wilayah, besarnya jumlah
penduduk serta ketersediaan sumber daya alam), tetapi juga berdasarkan
kemampuan atau daya kreasi dan ketrampilan serta profesionalisme SDM.
Berdasarkan proses tersebut,
maka bangun sektor industri yang disusun, diharapkan menjadi motor penggerak
utama perekonomian nasional, dan menjadi tulang punggung ketahanan perekonomian
nasional di masa yang akan datang yang di dalamnya telah dipertimbangkan segala
aspek sumber daya nasional yang ada, sehingga diharapkan memiliki struktur
keterkaitan dan kedalaman yang kuat serta memiliki daya saing yang
berkelanjutan dan tangguh di pasar internasional.
Industri masa depan yang meliputi:
(a) Industri berbasis agro; (b) Industri alat-angkut; (c) Industri teknologi
informasi dan peralatan telekomunikasi (telematika); merupakan
industri-industri yang diprioritaskan pengembangannya di masa yang akan datang.
Kelompok industri ini memiliki karakteristik industri berkelanjutan karena
lebih mengandalkan pada sumber daya manusia berpengetahuan dan terampil, sumber
daya alam yang terbarukan serta kemampuan penguasaan teknologi.
Pembangunan industri di masa
depan diperlukan dukungan dari sektor-sektor terkait, secara garis besar
meliputi: a) mengembangkan lingkungan bisnis yang nyaman dan kondusif serta
pengembangan kemampuan inovasi; b) memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan
rantai nilai pada Klaster industri yang bersangkutan; c) meningkatkan kemampuan
sumber daya yang digunakan industri dalam rangka membangun kompetensi inti; d)
Penetapan prioritas persebaran industri, dan e) mengembangkan industri kecil
dan menengah.
Dalam menjawab persaingan di
pasar internasional yang semakin ketat, dalam jangka panjang fokus pengembangan
akan diarahkan pada peningkatan daya saing internasional melalui peningkatan
kemampuan penelitian dan pengembangan serta peningkatan keterampilan dan
keahlian sumber daya manusia dalam rangka kegiatan-kegiatan inovasi produk.
Dalam pelaksanaannya pengembangan sektor industri akan dilakukan secara sinergi
dan terintegrasi dengan pengembangan sektor-sektor ekonomi lain seperti
pertanian, energi, sumber daya mineral, kehutanan, kelautan, pendidikan, riset
dan teknologi serta perdagangan. Di samping itu, sinergi dengan seluruh pelaku
usaha, serta seluruh daerah yaitu kabupaten-kabupaten/kota merupakan hal yang
sangat penting. Untuk itu dukungan dari sektor lain berikut dengan pengukuran
tugas dan fungsi pembangunan industri baik secara sektoral maupun spasial
antara pusat dan daerah secara nasional akan menentukan sukses atau gagalnya
pembangunan sektor industri yang di masa depan.
D. KEGIATAN
PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN
Pariwisata Berkelanjutan
mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang ditimbulkannya
baik saat ini maupun di masa mendatang; selain itu juga menjawab kebutuhan
wisatawan, industri, lingkungan, dan populasi setempat. Hal ini berlaku sama
untuk pariwisata di semua ekosistem, baik kawasan perkotaan, pesisir, pedesaan,
pegunungan, dan sebagainya; dengan penekanan yang berbeda di masing-masing
ekosistem atau konteks masyarakat.
Kegiatan pariwisata berkelanjutan merupakan kegiatan yang dapat didukung secara ekologis sekaligus
layak secara ekonomi, juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat.
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya terpadu dan terorganisasi untuk
mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan,
pemanfaatan, dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan.
Hal tersebut hanya dapat terlaksana dengan sistem penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance) yang melibatkan partisipasi aktif
dan seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan demikian,
pembangunan berkelanjutan tidak saja terkait dengan isu-isu lingkungan, tetapi
juga isu demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lain yang lebih luas. Tak dapat
dipungkiri, hingga saat ini konsep pembangunan berkelanjutan tersebut dianggap
sebagai “resep” pembangunan terbaik, termasuk pembangunan pariwisata.
Pengembangan pariwisata berkelanjutan bila pengembangan dan implementasi
yang konsisten tidak dilakukan, besar kemungkinannya perkembangan wisata akan
‘menghancurkan’ sumber daya tariknya dan menjadi tidak berkelanjutan.“Kunci
untuk memecahkan masalah wisata adalah dengan membuat industri wisata sadar
akan pentingnya menyatukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan pada
perencanaan pengembangan dan operasi”.“bertambahnya kunjungan yang terus
menerus seharusnya tidak lagi menjadi kriteria utama untuk pengembangan wisata.
Yang diperlukan adalah pendekatan pengembangan wisata yang integratif yang
bertujuan memproteksi lingkungan, menjamin bahwa wisata menguntungkan penduduk
lokal dan membantu pelestrian warisan budaya di negara tujuan wisata.
Beberapa prinsip pariwisata berkelanjutan :
1. Partisipasi
2. Keikutsertaan Para Pelaku/Stakeholder Involvement
3. Kepemilikan Lokal
4. Penggunaan Sumber daya yang berkelanjutan
5. Mewadahi Tujuan-Tujuan Masyarakat
6. Daya Dukung
7. Monitor dan Evaluasi
8. Akuntabilitas
9. Pelatihan
10. Promosi Pariwisata berkelanjutan adalah sebuah proses dan
sistem pembangunan pariwisata yang dapat menjamin keberlangsungan atau
keberadaan sumber daya alam, kehidupan sosial-budaya dan ekonomi hingga
generasi yang akan datang.
Intinya,
pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang dapat memberikan manfaat jangka
panjang kepada perekonomian lokal tanpa merusak lingkungan
Dalam Konferensi Dunia tentang Pariwisata Berkelanjutan pada tahun 1995
dirumuskan Piagam Pariwisata Berkelanjutan yang isinya sebagai berikut:
1. Pembangunan pariwisata
harus berdasarkan kriteria keberlanjutan -dapat didukung secara ekologis dalam
waktu yang lama, layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial bagi
masyarakat setempat.
2. Pariwisata harus
berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan dan diintegrasikan dengan
lingkungan alam, budaya dan manusia.
3. Pemerintah dan otoritas
yang kompeten, dengan partisipasi lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat
setempat harus mengambil tindakan untuk mengintegrasikan perencanaan pariwisata
sebagai kontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.
4. Pemerintah dan organisasi
multilateral harus memprioritaskan dan memperkuat bantuan, langsung atau tidak
langsung, kepada projek-projek pariwisata yang berkontribusi kepada perbaikan
kualitas lingkungan.
5. Ruang-ruang dengan
lingkungan dan budaya yang rentan saat ini maupun di masa depan harus diberi
prioritas khusus dalam hal kerja sama teknis dan bantuan keuangan untuk pembangunan
pariwisata berkelanjutan.
6. Promosi/dukungan
terhadap berbagai bentuk alternatif pariwisata yang sesuai dengan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
7. Pemerintah harus
mendukung dan berpartisipasi dalam penciptaan jaringan untuk penelitian, diseminasi
informasi dan transfer pengetahuan tentang pariwisata dan teknologi pariwisata
berkelanjutan.
8. Penetapan kebijakan
pariwisata berkelanjutan memerlukan dukungan dan sistem pengelolaan pariwisata
yang ramah lingkungan, studi kelayakan untuk transformasi sektor, dan
pelaksanaan berbagai proyek percontohan dan pengembangan program kerjasama
internasional.
Pembangunan pariwisata yang
berkelanjutan dapat dikenali melalui prinsip-prinsipnya yang dielaborasi
berikut ini. Prinsip-prinsip tersebut, antara lain partisipasi, keikutsertaan
para pelaku (stakeholders), kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat, perhatian terhadap daya
dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan serta promosi.
E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN PRINSIP EKOEFISIENSI
Kegiatan manusia dalam memanfaatkan
sumber daya alam membawa dampak perubahan ekosistem dalam berbagai tingkat.
Dampak tersebut bisa berakibat dalam suatu ekosistem saja. Akan tetapi sering
saling terkait. Oleh karena itu, dalam pengelolaan satu sumber daya alam di
suatu ekosistem perlu dipikirkan dampak yang ditimbulkannya pada ekosistem
lain. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan hutan yang salah akan memberikan
gangguan pada ekosistem lain, seperti flora dan fauna yang ada di dalamnya,
bahkan ekosistem di tingkat manusia juga terganggu. Hal seperti inilah yang
harus dihindari dalam pengelolaan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi.
Sumber daya alam harus dimanfaatkan
secara ekonomis dan efisien. Jadi, dalam pengolahannya diusahakan sehemat
mungkin sesuai kebutuhan dan memerhatikan langkah pelestarian sumber daya alam
yang ada. Pelestarian sumber daya alam di Indonesia dilakukan dengan dua macam
usaha, yaitu usaha preventif atau pencegahan dan usaha kuratif atau perbaikan.
Usaha preventif adalah usaha
pelestarian yang dilakukan sebelum suatu permasalahan muncul, yaitu dengan cara
memprediksi permasalahan yang akan terjadi di masa mendatang. Hal ini dapat di
cegah lebih dini, misalnya setiap terjadi di masa mendatang. Hal ini dapat
dicegah lebih dini, misalnya setiap pembangunan suatu industri harus disertai
dokumen amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) yang memuat informasi
tentang jumlah menusia yang akan terkena dampak, luas wilayah yang terkena
dampak, banyaknya komponen lingkungan hidup yang terkena dampak, sifat
kumulatif dampak, dapat tidaknya dampak diperbaiki, dan rencana pengelolahan
serta pemantauan lingkungan. Usaha kuratif adalah usaha perbaikan terhadap
sumber daya alam yang telah mengalami kerusakan.
Usaha kuratif merupakan rehabilitasi
situasi agar sifanya yang merugikan dapat dihilangkan. Misalnya, melaukakan
penghijauan pada lahan yang telah gundul seperti tererosi, menutup kembali
lubang-lubang bekas penggalian barang tambang, dan menetralisir air sungai yang
tercemar oleh limba cair indutri.
Lingkungan sebagi sumber daya yang
mendukung hidup dan kehidupan. Tinggi rendahnya penghargaan terhadap suatu
sumber daya tergantung dari kebutuhan orang yang memerlukannya. Lingkungan
hidup terdiri atas dua bagian, yaitu baigan yang hidup seperti hewan, tumbuhan,
dan manusia; bagian yang tidak hidup, seperti udara, air, sinar matahari, dan
mineral. Unsur-unsur tersebut sebagian besar dibuat oleh alam (bersifat
natural) dan sebagian besar lagi terbentuk oleh campur tangan manusia (bersifat
kultural atau kebudayaan). Sawah, perkebunan, desa, dan kota termasuk
unsur-unsur lingkungan yang bersifat kultural. Baik yang kultural maupun yang
natural bertindak sebagai sumber daya bagi manusia yang mendiami lingkungan
hidup. Unsur-unsur lingkungan tersebut memberi kemampuan kepada manusia untuk
hidup dan berbuat. Sumber daya ada kaeran adanya manusia dengan segala
kebutuhannya. Kegunaan sumber daya adalm bukanlah karena manusia ditambah dengan
kemauan dan kemampuan manusia untuk mengusahakannya.
Jumlah, keadaan, dan interaksi
sumber daya alam yang ada di bumi ini senantiasa berubah. Oleh karena itu,
nilai penghargaan terhadap suatu sumber daya juga berubah. Seiring dengan
kemajuan teknologi dan pendidikan sumber daya manusianya, bahan yang semula
tidak berguna ternyata mempunyai nilai guna yang sangat tinggi. Misalnya,
bensin dan gas alam semula merupakan pengganggu karena mudah terbakar dan tidak
mempunyai nilai guna. Setelah ditemukan teknologi, pemanfaatanya sangat
berharga. Dengan kata lain, kebudayaan dan teknologi dapat menciptakan sumber
daya sehingga sesuatu yang sebelumnya tidak mempunyai nilai sebagai sumber
daya, kemudian memperoleh penghargaan sebagai sumber daya.
Pemanfaatan sumber daya alam yang
berprisip ekoefisiensi adalah pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan
secara ekonomis dan efisiensi sesuai kebutuhan. Selain itu, perlu dicarikan
sumber daya alternatif sebagai pengganti cadangan sumber daya alam yang masih
tersedia untuk keperluan di masa yang akan datang. Minyak bumi diperoleh dengan
cara pengeboran di suatu tempat dan apabila habis maka akan pindah mencari
daerah lain yang terdapat kandungan minyak. Untuk menjaga persediaan minyak
bumi, perlu dilakukan pemanfaatan sumber daya alternatif pengganti minyak bumi.
Misalnya untuk menggerakkan mobil yang menggunakan bensin, saat ini mulai
diciptakan mobil dengan tenaga surya atau tenaga matahari atau menggunakan
biogas dari tanaman jarak untuk mengganti solar. Kompor yang semula menggunakan
minyak tanah dapat diganti dengan kompor gas yang jelas lebih efisien dan
ekonomis.
F. AMDAL DAN EKOLABEL
DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
Lingkungan
hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan
dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber
yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama
dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya.
Untuk
menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh exploitasi sumberdaya
pada proses pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan
berdasarkan pada sistem analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat
AMDAL.
AMDAL menurut
PP No.27 Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu proses studi formal yang
dipergunakan untuk memperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh adanya atau
oleh rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah dampak
lingkungan yang perlu dianalisis pada tahap awal perencanaan dan perancangan
proyek sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan.
Peraturan tentang kewajiban membuat AMDAL diatur dalam peraturan-peraturan
berikut:
1. UU No. 29 Tahun 1986
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
2. Peraturan Pemerintah
Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
3. Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan;
4. Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.
Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi AMDAL.
1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak lingkungan (Amdal)
untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan
2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan (SEL)
bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan
3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan pengelolaan
dampak kegiatan kepada lingkungannya.
4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan pengelolaan
lingkungan.
5. Kerangka Acuan (KA), kerangka acuan yang memberikan dasar arahan
pelaksanaan SEL atau AMDAL dengan merinci hal-hal yang perlu dilaksanakan dan
bersifat khusus untuk kegiatan yang telah berjalan atau sedang direncanakan.
Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu :
1. Bahan bagi perencanaan
pembangunan wilayah.
2. Membantu proses
pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha
dan/atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk
penyusunan rencana pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup.
4. Memberi informasi bagi
masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau
kegiatan.
5. Memberikan alternatif
solusi minimalisasi dampak negatif
Digunakan untuk mengambil keputusan
tentang penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.
Komponen-Komponen AMDAL
AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan
memperkirakan perubahan keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan bedasarkan
pada data baik data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.
b. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil
studi pra-proyek yang berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut
berjalan.
c. Pembuatan Keputusan
Proses
pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi
pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam pengambilan
keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.
d. Persetujuan Proyek
Persetujuan
proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek
dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan rekomendasi
akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap
lingkungan.
e. Pemantauan Proyek
Pemantauan
proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah proyek
tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.
Pihak - pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
· Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas
menilai dokumen AMDAL.
·
Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
· Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat
yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
MANFAAT AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan agar layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti
kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukkannya sehingga dampak yang ditimbulkan
dapat ditekan.
a. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah
1) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2) Menghindari konflik dengan masyarakat.
3) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
4) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
b. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa,
1) Menjamin keberlangsungan usaha.
2) Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
3) Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat
sekitar.
4) Sebagai bukti ketaatan hukum.
c. Manfaat AMDAL bagi masyarakat
1) Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
2) Melaksanakan kontrol.
3) Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
EKOLABEL
Pengertian
Ekolabel
merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang
akurat, ‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai
aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya.
Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan
dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan
lingkungan secara berkelanjutan. Ekolabel dapat berupa simbol,
label atau pernyataan
yang diterakan pada produk atau
kemasan produk, atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan,
publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan
dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan
tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapat dibuat oleh
produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau pihak manapun yang
mungkin memperoleh manfaat dari hal tersebut.
Tujuan dan Manfaat
Ekolabel
dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk yang
memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil
dibandingkan produk lain yang sejenis. Penerapan
ekolabe oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi industri yang
berwawasan lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan citra
yang positif bagi ‘brand’ produk maupun perusahaan yang memproduksi
dan/atau mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi investasi bagi
peningkatan daya saing di pasar. Bagi konsumen, manfaat dari
penerapan ekolabel adalah konsumen dapat
memperoleh informasi mengenai
dampak lingkungan dari produk yang akan
dibeli/digunakannya. Karena kepentingan tersebut, konsumen juga memiliki
kesempatan untuk berperan serta dalam penerapan
ekolabel dengan memberikan masukan dalam
pemilihan kategori produk dan kriteria ekolabel.
Penyediaan ekolabel bagi konsumen juga akan meningkatkan kepedulian dan
kesadaran konsumen bahwa pengambilan keputusan dalam pemilihan
produk tidak perlu hanya ditentukan oleh harga dan mutu saja, namun juga
oleh faktor pertimbangan lingkungan. Ukuran keberhasilan ekolabel dapat dilihat dari adanya
perbaikan kualitas lingkungan yang dapat dikaitkan langsung dengan produksi
maupun produk yang telah mendapat ekolabel. Selain itu, tingkat peran serta
dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan
ekolabel juga menjadi indikator
penting keberhasilan ekolabel.
Prinsip Ekolabel
Produk yang diberi
ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur
hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian,
penggunaan, dan pembuangan setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan
relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Ekolabel
akan memberikan informasi kepada konsumen mengenai dampak
lingkungan yang ada dalam suatu
produk tertentu yang membedakannya dengan produk lain
yang sejenis.
Untuk
lebih memperdalam materi tentang “kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam”,
kerjakanlah soal latihan berikut dengan sungguh-sungguh !
LATIHAN SOAL
1.
Berikut ini adalah pengertian sumber daya alam menurut
Soerianegara, sumber daya alam adalah…
- hasil penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan hidup yang diperlukan manusia.
- keadaan lingkungan dan bahan bahan mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan memperbaiki kesejahteraany
- keadaan lingkungan alam yang memenuhi nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
- unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan
- semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2. Berikut ini termasuk sumberdaya alam jenis inhaustable resources adalah ….
A.
pertanian,
peternakan,, dan perikanan
B.
timah, tembaga,
dan nikel
C.
emas, perak, dan
intan
D.
batu bara, dan
minyak bumi
E.
air, udara, dan
sinar matahari
3. Pembangunan yang dapat meningkatkan mutu hidup dan
menjaga lingkungan yang mendukung pembangunan yang berkesinambungan, adalah
pengetian dari…Pembangunan…..
A. Berkesimambungan
B. Berkelanjutan
C. Berwawasan lingkungan
D. Lingkungan hidup
E. Kehidupan
4.
Pengelolaan sumber daya alam harus berwawasan lingkungan
karena…
A.
ketersediaan sumber daya alam berlimpah baik di darat
maupun di laut yang tak pernah habis untuk dipakai
B.
alam memiliki kemampuan dan cara sendiri dalam pemulihan
sumber daya alam yang talah terpakai atau terbuang
C.
semua unsur yang ada di alam memeliki kemampuan untuk
pulih seperti sedia kala sekalipun tanpa bantuan manusia
D.
ketersediaan
sumberdaya alam terbatas dan alam memiliki keterbatasan dalam pemulihan yang
telah terpakai /rusak.
E.
pembangunan yang
dilakukan oleh manusia harus dapat memaksimalkan semua potensi yagn ada di alam
tanpa kecuali.
5. Berikut ini adalah salah satu prinsip dalam pembangunan berkelanjutan,
yaitu prinsip….
A.
ekosistem
B.
maladaptasi
C.
atur diri sendiri
D.
mawas diri
E.
rehabilitasi
6. Salah satu contoh konsep komersialisasi pertanian dalam pengelolaan sumber daya alam yang
tidak berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah…
- menangkap ikan menggunakan jala
- pemberian pupuk yang sangat intensif
- penebangan kayu dengan tebang habis
- ekstensifikasi pertanian
- memelihara rumput laut dengan ikan hias
7. Menghemat penggunaannya, mengendalikan, efisien dalam
produksi, dan mencari sumber lain sebagai alternative yang memiliki kegunaan
yang sama, adalah pengertian dari prinsip
……….. dalam pengelolaan sumber daya alam.
A.
Mengurangi
B.
Daur ulang
C.
Ekologi
D.
Ekosistem
E.
Alternative
8. Sumber daya alam yang dapat di pakai ulang
adalah…………resources
A.
Fund
B.
Nonrenewable
C.
Stock
D.
Renewable
E.
Unrenewable
9. Beberapa pengelolaan sumber daya alam :
1. Pembuatan
sumur resapan untuk mengurangi tingginya air limpasan
2. Pengendalian jumlah
kendaraan bermotor di jalan raya.
3. Mencari sumber energi
alternatif selain BBM
4. Eksploitasi sumber daya tidak dihabiskan
sebelum pindah ke tempat lain
5. Cerobong pabrik dibuat
rendah untuk mengurangi dampak pada lingkungan sekit
Dari pernyataan di atas, yang tidak termasuk
contoh prinsip mengurangi dalam pengelolaan sumber daya alam adalah…
A.
1 dan 2
B.
2 dan 3
C.
3 dan 4
D.
3 dan 5
E.
4 dan 5
10. Tidak merusak ekosistem,
pengambilan secara efisien, dan memilirkan kelanjutan sumber daya alam
merupakan pengertian dari prinsip….
A.
ekologi budaya
B.
ekoefisiensi
C.
keberlanjutan
D.
berwawasan
lingkungan
E.
daur ulang
11. Berikut ini yang termasuk contoh pendekatan
wawasan ekologi budaya adalah…
A. Menangkap ikan dengan
menggunakan pukat harimau agar mendapat hasil yang berlimpah
B. Mematuhi peraturan
pengelolaan lingkungan hidup atas kemauan sendiri
C. Sistim pekaranan yang
menerapkan penimbunan sampah dengan cara membuat lubang.
D. Masyarakat industri
secara sadar menyisihkan sebagian hasil untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
E. Menebang pohon secara
keseluruhan pada suatu lahan yang luas dengan cara membakar
12. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan sumberdaya
alam berdasarkan prinsip
ekoefisiensi....
A.
memelihara ayam
dengan ikan lele di tempat yang sama
B.
memelihara ayan dan itik pada satu tempat
C.
menanam jagung dan memelihara burung di ladang
D.
memelihara burung jalak dan perkutut di tempat yang sama
E.
memancing ikan dengan udang agar hasilnya berlimpah
13.
Potensi alam yang dapat dikembangkan untuk produksi
disebut…..
A. Sumber daya
B. Sumber daya alam
C. Sumber produksi
D. Sumber devisa
E. Sumber daya buatan
14.
Sumber daya alam yang persediaannya dapat dikembalikan
seperti semula dikenal…..
A. Unrenewable recources
B. Reneweable recources
C. Reneweable product
D. Product resources
E. Unrenewable product
15. Dibawah ini yang termasuk sumber daya menurut sifatnya
adalah…..
A. nyata
B. abstrak
C. fisik
D. terrestrial
E. dapat diperbarui
16. Potensi sumber daya alam Indonesia dipengaruhi oleh
letak wilayahnya. Hal tersebut diakibatkan oleh iklim …..
A. kutub
B. sub tropis
C. kering
D. tropis
E. taiga
17. Banyaknya tanah tuff yang ada di Indonesia disebabkan
oleh…..
A.
wilayah yang terletak digaris lintang 00
B.
curah hujan
tinggi
C.
wilayah pertemuan
2 lempeng benua
D.
banyaknya gunung
berapi
E.
bahan induk
buatan yang sama
18. Bahan galian termasuk dalam sumber daya alam…..
A. akuatik
B. aeolis
C. gletser
D. limnis
E. terrestrial
19. Manufaktur merupakan…..
A. eksplorasi sumber daya alam
B. eksploitasi sumber daya alam
C. eksplorasi dan eksploitasi sda
D. esplorasi dan eksploitasi jadi
E. pengelolaan bahan mentah menjadi
20. Secara umum
ketersediaan sumber daya alam adalah…..
A. beragam
B. beragam lapisan batuan
C. beragam penyebaran merata
D. beragam penyebaran tidak merata
E. beragam sesuai kebutuhan hidup
21.
Jumlah tenaga listrik yang efisien adalah …..
A.
PLTG
B.
PLTA
C.
PLTN
D.
PLTP
E.
PLTS
22.
Yang dimaksud batu bara putih di Jepang adalah……
A.
batu bara tua
B.
batu bara muda
C.
batu bara yang
berkualitas baja
D.
batu bara sebagai penggerak dinamo air terjun
E.
batu bara yang digunakan dalam industri
23. Proses pengolahan kembali suatu mineral disebut …..
A. daur ulang
B. siklus morfologi
C. siklus air
D. perakitan sumber tenaga
E. pemanfaatan tenaga
24.
Berdasarkan pembentukannya sumber daya alam
diklasifikasikan menjadi …..
A. permanen dan sementara
B. formal dan informal
C. alami dan tidak alami
D. biotik dan abiotik
E.
dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui
25.
Sumber tenaga minyak bumi yang dipakai untuk bahan baker
disebut …..
A. kautabiotik
B. abiogas
C. biogenesis
D. biotik
E. ekologi
26. Sumber daya alam bersifat …..
A. terbatas
B. tak terhitung
C. melimpah surplus
D. minus
E. tak terhingga
27.
Sumber daya alam tenaga dan energi adalah …..
A.
batu bara
B.
nikel
C.
alumunium
D.
timah
E.
tembaga
28. Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui adalah …..
A. batu bara
B. hutan
C. fauna
D. flora
E. manusia
29.
Kegunaan utama belerang untuk industri …..
A. kaolin
B. obat-obatan
C. tekstil
D. rumah tangga
E. makanan
30. Faktor yang menentukan
keberhasilan dalam PLTA adalah …..
A. air terjun
B. pengaruh musim
C. banyak sedikitnya konsumen listrik
D. faktor relief dan cuaca
E. faktor manusia
31. Untuk menghemat bahan
baker minyak di Indonesia saat ini perlu menggunakan …..
A. PLTA
B. PLTN
C. PLTD
D. PLTPB
E. PLTA ( Angin )
32. Bahan yang digunakan membuat porselin adalah …..
A. pasir kuarsa
B. kaolin
C. alumunium
D. kapur
E. tembaga
33. Berikut ini adalah yang
tidak termasukfungsi hutan secara ekologis …..
A.
Stabilitas
oksigen di udara
B.
Menjaga aliran
permukaan
C.
Untuk kegiatan
industri
D.
Menjaga tata air
tanah
E.
Habitat
kelestarian flora dan fauna
34. Bahan galian yang terjadi dari magma dan bertempat di dalam
atau berhubungan dan dekat dengan magma adalah …..
A. bahan galian magmatik
B.
bahan galian
pematik
C.
bahan galian
hasil pengendapan
D.
bahan galian
hasil pengayaan sekunder
E.
bahan galian
hasil metamamorfosis
35.
Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian golongan A
dan B adalah …..
A.
emas
B.
perak
C.
besi
D.
alumunium
E.
kapur
36. Dibawah ini yang termasuk bahan galian pematit adalah
…..
A.
gang
B.
tembaga
C.
biji besi
D.
gas alam
E.
intan
37. Dibawah ini yang tidak termasuk sumber daya hayati
adalah …..
A.
pertanian
B.
hutan
C.
air
D.
perkebunan
E.
peternakan
38.
Persebaran tanaman tebu tidak terdapat di …..
A.
Pasuruan
B.
Banyumas
C.
Solo
D.
Kediri
E.
Bengkulu
39.
Fungsi hutan sebagai pembersih air disebut fungsi …..
A.
orologis
B.
indrologis
C.
strategis
D.
estetis
E.
klimotologis
40. Mineral yang terjadi dari
hasil reaksi antara kotoran kelelawar dengan batu kapur adalah …..
A.
gamping
B.
fosfat
C.
aspal
D.
kaolin
E.
belerang
41.
Tanaman sejenis karet hutan yang dipakai untuk industri
permen adalah …..
A.
jelatung
B.
damar
C.
rotan
D.
kopal
E.
kemenyan
42. Endapan timah yang sudah terpisah dari asalnya sebagai
akibat proses erosi dan pelapukan disebut …..
A.
timah
B.
timah primer
C.
timah sekunder
D.
tembaga
E.
timah tersier
43. Pertambangan batu bara di
permukaan bumi sehingga tinggal mengambil saja disebut dengan …..
A.
Driff mine
B.
Surface mine
C.
Slope mine
D.
Biokimia
E.
Metamorfosis
44.
Proses pembentukan batu bara dapat melalui …..
A.
biokimia dan
metamorfosis
B.
biokimia dan
humufikasi
C.
humufikasi dan
biokimia
D.
slope mine
E.
surface mine
45. Batuan yang terbentuk
dari hutan beku basa yang sedikit mengandung SiO2 disebut …..
A.
mika
B.
felspor
C.
terpentin
D.
intan
E.
aspal
46. Ikan, rumput laut, dan
energi gelombang termasuk dalam sumber daya alam …..
A.
terrestrial
B.
akuatik
C.
hayati
D.
hewani
E.
materi
47. Sumber daya alam akan
bernilai ekonomis apabila…..
A.
dieksploitasi
secara besar-besaran
B.
cukup
dieksplorasi saja
C.
dieksploitasi
untuk memenuhi kebutuhan saat ini
D.
dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa
mendatang
E.
dieksploitasi
untuk memenuhi kebutuhan manusia
48. Potensi sumber daya alam Indonesia dipengaruhi oleh
letak wilayahnya. Indonesia berdasarkan letak wilayahnya mempunyai iklim …..
A.
kutub
B.
sub tropis
C.
kering
D.
tropis
E.
taiga
49. Perhatikan macam-macam sumber daya alam berikut ini !
1)
Minyak bumi
2)
Besi
3)
Batu bara
4)
Belerang
5)
Uranium
6)
Pasir
7)
Gas alam
8)
Bauksit
Dari data tersebut, yang termasuk barang tambang
golongan A adalah ……
A.
1),2),3), dan 4)
B.
1),3),5), dan 7)
C.
1),4),6), dan 8)
D.
5),6),7), dan 8)
E.
2),4),6), dan 8)
50. Pertanian sawah yang
menggunakan sistem pengairan teratur dan tidak tergantung pada air hujan
disebut dengan …..
a.
sawah irigasi
b.
sawah tadah hujan
c.
sawah pasang
surut
d.
sawah lebak
e.
tegalan
51. Pengolahan kembali suatu
massa atau bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai
ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia
disebut dengan …..
A.
proses daur ulang
B.
proses produksi
C.
proses pemakaian
ulang
D.
proses ekoefisiensi
E.
efisiensi
52. Berikut ini merupakan usaha-usaha untuk menjaga
kesuburan tanah, kecuali …..
A.
menggunakan pupuk kandang dan pupuk hijau
B.
usaha reboisasi dan penghijauan untuk tanah kritis
C. penggunaan mulsa dari
sisa-sisa tanaman sehingga menutup tanah untuk mengurangj penguapan
D.
menerapkan sistem terasering pada tanah yang mempunyai
derajat kemiringan tertentu
E.
pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran vegetasi
53. Berikut ini yang tidak
termasuk penyebab kerusakan sumber daya alam adalah …..
A. Terus meningkatkan
permintaan akan sumber daya alam dan jasa lingkungan sebagai akibat pertumbuhan
penduduk dan peningkatan kualitas hidup manusia
B. Terjadinya
praktik-praktik pengelolaan yang tidak mengikuti prinsip pembangunan
berkelanjutan
C.
Ketidak tahuan manusia akan akibat kerusakan lingkungan
D. Pengaturan sumber daya
alam secara bijaksana agar pengelolaannya dapat terselenggara secara seimbang
dan terpadu
E.
Kelemahan dalam penegakan hukum terhadap pelaku perusak
lingkungan
54. Pengelolaan sumber daya
alam dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebaiknya …..
A.
diambil sesuai
kebutuhan
B.
hasilnya tidak
untuk dieksport
C.
selaras antara
kehidupan dengan lingkungan
D.
diolah untuk kebutuhan dalam negeri saja
E.
hasilnya
dieksploitasi sebagai modal pembangunan
55. Contoh faktor alam yang
mempengaruhi kerusakan sumber daya alam adalah …..
A.
lahan kritis
B.
penggunaan pupuk
C.
penggundulan
hutan
D.
kebakaran
E.
paceklik
56. Pemanfaatan sumber daya
alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi berarti …..
A.
hasil pemanfaatan
dinikmati seluruh masyarakat
B.
pemanfaatan secara efisien dan tidak berdampak buruk
terhadap lingkungan hidup
C.
eksploitasi sumber daya alam ditujukan semata-mata untuk
kepentingan manusia
D.
pembangunan
bersifat antroposentris
E.
eksploitasi tidak
memerlukan usaha konservasi
57. Pembangunan berkelanjutan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk …..
A.
menjaga siklus
hidrologi
B.
meningkatkan
kemakmuran rakyat
C.
memperluas
lapangan kerja
D.
menjaga kelestarian alam sehingga dapat digunakan untuk
masa mendatang
E.
mengurangi
tingkat pengangguran dan kemiskinan
58. Pemakaian sisa hasil produksi primer yang tidak
digunakan lagi pada fungsi yang satu, akan tetapi memiliki nilai guna untuk
kebutuhan lainnya tanpa melalui proses daur ulang dalam pengelolaan sumber daya
alam disebut dengan prinsip …..
A.
mengurangi
B.
memakai ulang
C.
daur ulang
D.
ekonomis
E.
penghematan
59. Teknologi yang bersifat
memelihara, melindungi, dan mengamankan ekosistem disebut teknologi ……
A.
protektif
B.
maju
C.
tepat guna
D.
madya
E.
adaptif
60. Sumber daya tanah
membutuhkan pengelolaan dalam pemanfaatannya. Berikut ini yang merupakan salah
satu contoh bentuk pengelolaan sumber daya tanah adalah …..
A.
Penghijauan atau penanaman tanaman pada daerah yang
bertanah tandus dan kritis
B.
Pemupukan dengan pupuk kimia sercara intensif untuk
mengoptimalkan produksi pertanian
C.
Membuka kawasan hutan lindung untuk perkebunan inti
rakyat
D.
Pada daerah yang berada pada lereng pegunungan digunakan
sebagai kawasan wisata
E.
Pertanian dengan menerapkan sistem pertanian lading
berpindah