A.
Konsep
kebudayaan dan wujud budaya
a.
Pengertian
budaya dan kebudayaan
- Budaya
berasal dari bahasa sansekerta budhayah , bentuk jamak dari buddhi yang
berarti akal.
- Budaya
merupakan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
- Budaya juga
berasal dari bahasa latin cultura yang berarti pemeliharaan dan penggarapan
tanah.
Beberapa
pegertian kebudayan menurut pata ahli :
1.
Kebudayaan
adalah Cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu dari suatu
bangsa (Ashley Montagu & Cristoper Dawson 1993)
2.
Suatu
keseluruhan dari pola perilaku yang dikirim melalui kehidupan sosial, seni.
Agama, kelembagaan, dan segala hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu
kelompok manusia (Kotter& Heskett 1992)
3.
Kebudayaan
adalah sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
(Koentjaraningrat)
4.
Kebudayaan
adalah buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan
masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.(Ki Hajar Dewantara)
5. Kebudayaan
adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.(
A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34)
6. Kebudayaan pada
prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat
kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi
kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa
perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga
kemasyarakatan. (Malinowski)
7. kebudayaan
adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan
lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.( E.B Taylor (1873:30)
Dapat ditarik
kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai
kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita bagi
menjadi 2 macam :
1. Kebudayaan
material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah,
gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.
2. Kebudayaan
immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
b.
Wujud
Budaya
•
Wujud budaya meliputi sistem gagasan system tindakan dan hasil karya
manusia
b.1. Sistem gagasan
• Dalam
wujud ini budaya bersifat abstarak,
tidak dapat diraba atau difoto hanya ada dalam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan
b.1.
Sistem Tindakan
• Budaya
dalam wujud ini bersifat nyata, dapat dilihat dan difoto.
• Misalnya siswa belajar di sekolah
b.2.
Hasil Karya Manusia
•
Dalam
kategori ini budaya berwujud nyata dapat dilihat, diraba dan difoto.
•
Misalnya
waduk , bendungan dll.
B.
Pengaruh faktor
geografis terhadap keragaman budaya di Indonesia.
·
Indonesia
memiliki keragaman suku bangsa, adat istisdat dan tradisi yang berbeda beda
·
Factor
geografi yang memengaruhi keragaman budaya Indonesia adalah :
1) Letak
Geografis
Indonesia
berada diantara benua Asia dan benua Australia, diantara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik
2) Posisi
Strategis
Indonesai
berada pada posisi strategis, diantra budaya barat, budaya timur, diantara
faham kapitalis /liberal dan faham komunis, berada pada jalur perdagangan
Asia-Australia-Amerika-Afrika yang memungkinkan mendapat masukan budaya asing
3) Kondisi
Ekologis
Secara
ekologis Indonesia merupakan negara kepulauan yang disatukan oleh lautan yang
dalam, sehingga penduduk beradaptasi dengan lingkungan alam yang berbeda
sehingga menghasilkan keragaman budaya antar pulau.
C. Persebaran keragaman
budaya di
Indonesia.
- BUDAYA
BATAK
1) Region Budaya Batak
·
Mendiami
daerah pegunungan Sumatera Utara, mulai dari perbatasan provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam di sebelah utara sampai ke perbatasan provinsi Riau dan provinsi
Sumatra Barat disebelah selatan.
·
Dipengaruhi
oleh beberapa agama seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.
·
Mengenal tiga
konsep jiwa atau roh yaitu tondi, sahala dan begu.
·
Menganut
sistem kekerabatan patrilineal yaitu mengikuti garis keturunan
dari pihak bapak atau laki-laki.
·
Kaya akan seni
. mulai dari seni tari hingga bangunan tradisional. (motif-motif khas pada kain ulos, upacara
kematian, pakaian adat dan lagu-lagu daerah)
·
Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra
Utara.
·
Daerah asal kediaman orang Batak dikenal
dengan Daratan Tuinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun,
Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah.
·
Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit
Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama
Danau Toba yang menjadi orang Batak.
·
Dilihat dari wilayah administrative,
mendiami wilayah yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan
Asahan.
2) Sejarah
batak
·
Kerajaan Batak didirikan oleh seorang
Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige),
kampung Parsoluhan, suku Pohan.
·
Raja yang bersangkutan adalah Raja
Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi).
·
Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin
oleh raja yang bernama. Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah
berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.
3) Bahasa
·
Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo;
·
Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak;
·
Logat Simalungun yang dipakai oleh
Simalungun;
·
Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba,
Angkola dan Mandailing.
4) Sistim
pengetahuan
·
Mengenal sistem gotong-royong kuno dalam
hal bercocok tanam, disebut ranon dalam
bahasa Karo Marsiurupan/bahasa ,
·
Merupakan satu pranata yang
keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada
persetujuan pesertanya.
5) Teknologi
·
Telah mengenal dan mempergunakan
alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya
(cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam
bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani.
·
Memiliki senjata tradisional yaitu, piso
surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur
(sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang).
·
Unsur teknologi lainnya yaitu kain ulos
yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat
Batak.
6) Organisasi
Sosial
a) Perkawinan
·
Seseorang hanya bisa menikah dengan
orang Batak yang berbeda klan sehingga/harus mencari pasangan hidup dari marga
lain selain marganya.
·
Apabila yang menikah adalah seseorang
yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak
(berbeda klan).
·
Acara tersebut dilanjutkan dengan
prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak
beragama Kristen.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.
7) Kekerabatan
·
Kelompok kekerabatan
suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta
menurut istilah Karo.
·
Huta didiami oleh
keluarga dari satu marga.
·
Kelompok kerabat yang
disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga
tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga.
·
Klen kecil tadi
merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya
klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling
kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu
disertakan dibelakang nama kecilnya.
·
Stratifikasi sosial
orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur,
(b) perbedaan pangkat dan jabatan, (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status
kawin.
8) Mata
Pencaharian
·
Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah
dan ladang.
·
Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga.
·
Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh
menjualnya.
·
Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan .
Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek.
Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek.
·
Penangkapan
ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba.
Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.
Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.
9) Religi
·
Pada abad 19 agama
islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan .
·
Agama kristen masuk
sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara.
·
Banyak sekali
masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi
penduduk batak.
·
Mempunyai konsepsi
bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan
bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya
dan kedudukanya .
·
Debeta Mula Jadi Na
Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan maha pencipta; Siloan Na
Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus.
·
Dalam hubungannya
dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : Tondi: jiwa atau
roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu : Tondinya
orang yang sudah mati.
·
Orang batak juga
percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal.
10) Kesenian
·
Seni Tari yaitu Tari
Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat
Musik tradisional : Gong; Saga-saga.
·
Hasil kerajinan tenun
dari suku batak adalah kain ulos.
·
Kain ini selalu
ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian,
penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari
Tor-tor.
·
Kain adat sesuai dengan
sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang
- BUDAYA
NIAS
1) Region
budaya Nias
·
mendiami
Pulau Nias yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera. Bersama dengan
beberapa pulau kecil di sekitarnya daerah ini sekarang termasuk ke dalam
wilayah Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
·
Penduduk
asli pulau itu menamakan diri mereka Ono Niha, artinya "anak
manusia", dan menyebut pulau mereka Tano Niha, artinya "tanah
manusia".
·
Populasi
suku bangsa ini diperkirakan berjumlah sekitar 480.000 jiwa.
·
Sedangkan
yang lain adalah para pendatang, seperti orang Batak, Aceh, Minangkabau dan
Cina.
2) Pakaian
adat
Pakaian
adat suku Nias dinamakan Baru Oholu untuk pakaian
laki-laki dan Õröba Si’öli untuk pakaian perempuan.
Biasanya
berwarna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain seperti hitam,
merah, dan putih.
3) Omo
Sebua adalah jenis rumah adat atau rumah tradisional dari Pulau
Nias, Sumatera Utara.
Omo
sebua adalah rumah yang khusus dibangun untuk kepala adat desa dengan
tiang-tiang besar dari kayu besi dan atap yang tinggi.
Omo
sebua didesain secara khusus untuk melindungi penghuninya daripada serangan
pada saat terjadinya perang suku pada zaman dahulu.
Akses
masuk ke rumah hanyalah tangga kecil yang dilengkapi pintu jebakan.
Bentuk
atap rumah yang sangat curam dapat mencapai tinggi 16 meter.
Selain
digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, omo sebua pun
diketahui tahan terhadap goncangan gempa bumi.
4) Tari
Perang atau Foluaya merupakan lambang kesatria para pemuda di desa – desa di
Nias, untuk melindungi desa dari ancaman musuh, yang diawali dengan Fana’a atau
dalam bahasa Indonesia disebut dengan ronda atau siskamling.
Pada
saat ronda itu jika ada aba-aba bahwa desa telah diserang oleh musuh maka
seluruh prajurit berhimpun untuk menyerang musuh.
5) Budaya
Megalitik yang masih asli di Nias sesuai namanya Megalitik atau batu
besar, di Nias masih banyak Batu Batu besar di Desa desa di Nias. Batu – batu
besar ini di gunakan oleh masyarakat setempat untuk melakukan tradisi Lompat
Batu atau Hombo Batu. Tradisi lompat batu sudah dilakukan sejak jaman para
leluhur ,di mana pada jaman dahulu mereka sering berperang antar suku sehingga
mereka melatih diri mereka agar kuat dan mampu menembus benteng lawan yang
konon cukup tinggi untuk dilompati. Seiring berkembangnya jaman, tradisi ini
turut berubah fungsinya. Karena jaman sekarang mereka sudah tidak berperang
lagi maka tradisi lompat batu digunakan bukan untuk perang lagi melainkan untuk
ritual dan juga sebagai simbol budaya orang Nias. Tradisi tersebut diadakan
untuk mengukur kedewasaan dan kematangan seorang lelaki di Nias
6)
7) .
8) .
D.
Pembentukan
kebudayaan nasional.
·
konsep budaya
daerah, budaya nasional dan budaya indonesia
- Secara
umum, budaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu budaya daerah dan budaya
nasional.
- Budaya daerah adalah suatu kebiasaan dalam
wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun-temurun oleh
generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah
tersebut.
- Budaya
daerah muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan
kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang
membedakan mereka dengan penduduk di wilayah lain.
- Budaya daerah adalah suatu kebiasaan dalam
wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun-temurun oleh
generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah
tersebut
- Budaya
daerah sendiri mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan
– kerajaan terdahulu. Itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi
sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang
berbeda satu sama lain.
- Dari
bermacam-macam budaya daerah tersebut maka muncullah sesuatu yang disebut
Budaya Nasional.
- Budaya nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di
negara tersebut.
- Budaya nasional adalah gabungan dari budaya
daerah yang ada di negara tersebut. Budaya daerah yang mengalami asimilasi
dan akulturasi dengan daerah lain di suatu negara akan terus tumbuh dan
berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari negara tersebut
- Budaya
daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu
negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari
negara tersebut.
- Misalnya
daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan
perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa
berlaku di semua daerah di negara tersebut walaupun tidak semuanya dan
juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut.
- Contohnya Pancasila sebagai
dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam
Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai
daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia
dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap
daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan
“bhineka tunggal ika”.
- Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang
diakui sebagai identitas nasional.
- Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak
dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham
kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan
daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional,
hukum nasional, serta bahasa
nasional.
- Kebudayaan
Indonesia adalah seluruh kebudayaan
nasional,
kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia
sebelumIndonesia merdeka pada
tahun 1945.
- Acuan nilai budaya Indonesia
Konsep
kebudayaan Indonesia disini mengacu kepada nilai-nilai yang dipahami, dianut,
dan dipedomani bersama oleh bangsa Indonesia yang dianggap sebagai nilai luhur
yaitu :
taqwa, iman, kebenaran, tertib, setia kawan,
harmoni, rukun, disiplin, harga diri, tenggang rasa, ramah tamah, ikhtiar,
kompetitif, kebersamaan, dan kreatif.
·
Latar
belakang sejarah penyatuan budaya Indonesia yang beragam
·
sama-sama
menanggung derita dibawah dominasi kekuasaan bangsa asing,
·
sama-sama
berjuang untuk membebaskan diri dari dominasi asing (penjajah)
·
Tiga
keadaan dalam sejarah nasional yang menggambarkan kesatuan antar sukubangsa di
Indonesia
·
Dua buah
kerajaan Indonesia telah mempersatuan secara sosial ekonomi (Sriwijaya dan
Majapahit)
·
Rasa
penderitan yang sama dijajah selama tiga setengah abad,
·
Selama
pergerakan nasional untuk kemerdekaan antara tahun 1920-an sampai dengan
1930-an, pemuda Indonesia telah menolak menonjolkan isu kesukubangsaan; Hingga lahirnya sumpah peuda pada tahun 1928
·
Faktor
pembentuk kebudayaan :
1) Manusia dengan cipta, rasa, dan
karyanya;
2) Lingkungan alam;
3) Kontak antarbangsa atau disebut
pula dengan kultur kontak;
4) Keyakinan kepercayaan dan
peranannya dalam pembentukan kebudayaan
·
Interaksi
Budaya
Interaksi dengan budaya asing menghasilkan kebudayaan baru
yang semakin memperkaya budaya.
a.
Akulturasi, adalah proses
sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan tertentu (asli) di hadapkan dengan
kebudayaan lainnya (asing).
b.
Asimilasi,
adalah pembauran dua atau lebih
kebudayaan yang ditandai dengan hilangnya kebudayaan asli dan membentuk suatu
kebudayaan yang baru.
c.
Amalgamasi,
adalah proses penyatuan dua atau
lebih rasa tau kebudayaan melalui proses perkawinan.
·
Kebudayaan Indonesia Asli, terbentuk karena adanya interaksi dan penyesuaian
terhadap kondisi geografis Indonesia yang menggambarkan ciri khas Indonesia
Contohnya pada zaman kerajaan, masyarakat roh dan tenaga gaib dengan
riutal khusus.
Masyarakan mengenal barter /ekonomi
·
10 kebudayaan asli Indonesia diantaranya :
1. Kepandaian
bersawah dan bercocok tanam.
2. Kemampuan berlayar dan mengenal arah angin.
3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang.
4. Kemampuan dalam seni gamelan.
5. Kepandaian membatik dan membuat pola seni ornamen.
6. Kemampuan mengerjakan barang dari logam.
7. Menggunakan aturan metrik atau alat ukur.
8. Menggunakan alat tukar uang logam.
9. Mengenal sistem perbintangan.
10. Telah terbentuk susunan masyarakat yang teratu
2. Kemampuan berlayar dan mengenal arah angin.
3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang.
4. Kemampuan dalam seni gamelan.
5. Kepandaian membatik dan membuat pola seni ornamen.
6. Kemampuan mengerjakan barang dari logam.
7. Menggunakan aturan metrik atau alat ukur.
8. Menggunakan alat tukar uang logam.
9. Mengenal sistem perbintangan.
10. Telah terbentuk susunan masyarakat yang teratu
·
Kebudayaan Indonesia mendapat pengaruh dari
kebudayaan India (Hindu-Budha), kebudayaan Islam, kebudayaan barat (kebudayaan
teknologi modern)
·
Pengaruh kebudayaan India, pada mulanya hubungan dagang kemudian berkembang menjadi
hubungan agama dan budaya. Tetapi pada masa sekitar permulaan tarikh masehi di
Indonesia telah dikenal agama Hindu dan Budha. Pada mulanya agama Hindu yang
berkembang dan mempunyai banyak pengikut di Indonesia. Agama Budha juga sudah masuk namun belum berkembang, terbukti dari agama yang
dipeluk oleh raja Mulawarman dari Kutai dan raja Purnawarman dari Tarumanegara,
yakni agama Hindu. Pengaruh kebudayaan Inda diantaranya sistem kasta,
bidang seni , adanya konsep raja dan kerajaan
·
Kebudayaan Islam berpengaruh besar terhadap
kebudayaan Indonesia
·
Kebudayaan teknologi modern merupakan anak
Kebudayaan Barat yang mendapat masukan non-Barat, misalnya dari Jepang,
E. Pelestarian dan pemanfaatan produk
kebudayaan Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.
·
Produk budaya
Produk
budaya merupakan media atau alat yang paling efektif untuk mempertahankan
karakter bangsa. Dengan produk budaya berupa lagu, karya sastra, dan film,
merupakan media yang sangat bagus untuk menanamkan nilai-nilai budaya secara
efektif.
Nilai
budaya atau yang disebut karakter ini perlu diajarkan dan di jaga agar tetap
menjadi ciri khas bangsa kita
Kemenangan ideologis negara-negara maju, adalah hasil dari kemengan produk budaya yang bisa menyebar di seluruh dunia.
Kemenangan ideologis negara-negara maju, adalah hasil dari kemengan produk budaya yang bisa menyebar di seluruh dunia.
Amerika
dengan film-film, lagu, dan bahkan makanan mampu merambah di hampir semua
lapisan masyarakat di seluruh dunia.
Hal
ini menunjukan bahwa produk budaya lebih efektif di dalam menanamkan
nilai-nilai tertentu dalam masyarakat.
Itulah
sebabnya kenapa Amerika sekarang ini menjadi kiblat semua kalangan di negeri
kita.
Karya sastra baik yang berupa novel apalagi yang sudah difilmkan telah terbukti efektif memberi dampak psikologis yang sangat baik bagi terjaganya kepribadian bangsa.
Karya sastra baik yang berupa novel apalagi yang sudah difilmkan telah terbukti efektif memberi dampak psikologis yang sangat baik bagi terjaganya kepribadian bangsa.
Novel
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Ayat-ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih
karya Habiburrahman El Sirazy merupakan contoh karya yang sangat bagus bagi
penanaman nilai-nilai norma bagi masyarakat kita.
Oleh
karna itu, pemerintah perlu memfasilitasi atau mendorong agar generasi muda
kita, menelaah atau mempelajari karya yang sangat bermanfaat ini.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wajiran/produk-budaya-dan-pendidikan-karakter_551094bca33311a32dba9192
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wajiran/produk-budaya-dan-pendidikan-karakter_551094bca33311a32dba9192
·
Contoh produk budaya Indonesia :
1) Perak Ceruk
(Bali), berupa anting, kalung,
bros, gelang, dan aksesori lainnya. Hal yang membuat Perak Ceruk Bali laku
keras di kalangan wisatawan adalah bentuk dan motifnya yang sangat unik.
2)
Tas rajut Dowa (Yogyakarta), Tas rajut Dowa menarik banyak perhatian karena kualitas bahan
kain yang digunakan. Tas ini juga mampu menampung barang-barang yang cukup
berat.
3) Songkok Awing, (Gresik), menggunakan bahan
kain yang kaku dan keras, sehingga, ketika memakainya nggak mudah jatuh atau
salah posisi, menggunakan beludru. Karena menggunakan bahan yang berbeda dari
songkok lainnya, songkok Awing pun menjadi lebih nyaman digunakan.
4)
Anyaman tikar pandan, (Pulau Bawean), seperti
tas, dompet, sandal, dan banyak lagi. Hiasan tambahan berupa bros bunga dan
renda yang lucu semakin menambah cantiknya kerajinan ini.
5)
Batik Semarangan yang mempunyai ciri khas tersendiri dari seni coraknya.
·
Produk budaya Indonesia sangat
kaya perlu dilestarikan untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat sebagai
bagian dari pengembangan ekonomi kreatif
dan sangat mendukung bagi pengembangan sector pariwisata. Dengan produk
budaya yang kaya dan unik dapat mendatangkan banyak wisatawan lokal maupun
manca negara sehingga selain dapat menambah perekonomian keluarga dan daerah
juga dapat menambah devisa negara. Oleh karena itu produk budaya perlu
dilestarikan untuk untuk kelangsungan sector pariwisata.
·
Pariwisata dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena pariwasata dapat berkembang dengan adanya
kebudayaan yang unik dan lestari sehingga dapat mendatangkan wisatawan yang
ingin melihat dan menikmati keunikan budaya tersebut. Kebudayaan tanpa
pariwisata juga tidak akan berkembang dan dikenal bangsa lain. Oleh sebab itu
pariwisata dan budaya saling membesarkan.
·
Wisata berbasis
budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya.
Pariwisata jenis ini dibedakan dari minat-minat khusus lain, seperti wisata alam, dan wisata petualangan.
·
Ada 12 unsur kebudayaan yang
dapat menarik kedatangan wisatawan, yaitu:
1)
Bahasa (language).
2)
Masyarakat (traditions).
3)
Kerajinan
tangan (handicraft).
4)
Makanan dan
kebiasaan makan (foods and eating habits).
6)
Sejarah suatu
tempat (history of the region)
7)
Cara Kerja dan Teknolgi (work and
technology).
8)
Agama (religion)
yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat disaksikan.
9)
Bentuk dan karakteristik arsitektur di
masing-masing daerah tujuan wisata (architectural characteristic in the area).
10) Tata cara berpakaian penduduk setempat
(dress and clothes).
11) Sistem pendidikan (educational
system).
12) Aktivitas pada waktu senggang (leisure activities).
·
Pariwisata
didefinisikan sebagai aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu
dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap
atau mencari nafkah melainkan hanya untuk bersenang senang, memenuhi rasa ingin
tahu, menghabiskan waktu senggang atau waktu libur serta tujuan tujuan lainnya
(UNESCO, 2009)
·
Pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah
Daerah (UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan).
·
Pariwisata
(internasionalisasi) tidak merusak kebudayaan, melainkan justru memperkuat,
karena terjadinya proses yang disebut involusi kebudayaan (cultural involution). Hal tersebut bisa
dilihat dari kasus Bali. McKean (1978)
·
Pariwisata berbasis budaya
Penerapan
kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah ditunjukkan oleh
beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus dalam
pelaksanaan sektor ini adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya kota Jogjakarta. Sejak
tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis
budaya. Di Jogjakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang
ada dan berpusat pada budaya Jawa yang
selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak rencana aksi telah dicanangkan untuk
mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari pengembangan dan peningkatan
kuantitas serta kualitas fasilitas,
memperbanyak event-event wisata, seni ,dan budaya, sampai ke
optimalisasi pemasaran program. Hasilnya pun mulai terlihat, salah satunya
adalah keberadaan Taman
Pintar Yogyakarta yang
tidak hanya memiliki arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk
mengenal sejarah dan budaya Jogjakarta.
- Ekonomi kreatif adalah upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui
kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki
cadangan sumber daya yang terbarukan.
- Ekonomi kreatif merupakan bagian integratif dari pengetahuan yang bersifat
inovatif, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan budaya. (UNDP, 2008)
- Strategi
pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata, dirumuskan sebagai berikut :
·
Meningkatkan peran seni dan budaya
pariwisata.
·
Memperkuat keberadaan
kluster-kluster industri kreatif.
·
Mempersiapkan sumber daya manusia
yang kreatif.
·
Melakukan pemetaan aset yang dapat
mendukung munculnya ekonomi kreatif.
·
Mengembangkan pendekatan regional,
yaitu membangun jaringan antar kluster-kluster industri kreatif.
·
Mengidentifikasi kepemimpinan
(leadership) untuk menjaga keberlangsungan dari ekonomi kreatif, termasuk
dengan melibatkan unsur birokrasi sebagai bagian dari leadership dan
facilitator.
·
Membangun dan memperluas jaringan di
seluruh sector.
·
Mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi, termasuk mensosialisasikan kebijakan terkait
dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan wisata kepada pengrajin.
Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan wisata kepada
pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan
ekonomi kreatif, ataupun pajak ekspor jika diperlukan.
·
Beberapa tantangan pengembangan pariwisata dalam pengembangan
ekonomi kereatif :
1. Kualitas produk
Dengan bertumpu pada pengembangan pariwisata, maka produk ekonomi kreatif akan lebih berorientasi pada selera wisatawan dan diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak sebagai souvenir. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya keunikan ataupun nilai khas dari produk hasil ekonomi kreatif tersebut.
Dengan bertumpu pada pengembangan pariwisata, maka produk ekonomi kreatif akan lebih berorientasi pada selera wisatawan dan diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak sebagai souvenir. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya keunikan ataupun nilai khas dari produk hasil ekonomi kreatif tersebut.
2. Konflik Sosial terkait dengan isu komersialisasi dan
komodifikasi
Pengembangan ekonomi kreatif melalui pariwisata dapat mengkomersialisasikan ruang-ruang sosial dan kehidupan sosial untuk dipertontonan pada wisatawan sebagai atraksi wisata. Bila tidak dikelola dengan melibatkan komunitas lokal, hal ini dapat berkembang menjadi konflik sosial, karena di beberapa komunitas terdapat ruang-ruang sosial yang bersifat suci dan tidak untuk dipertontonkan pada wisatawan.
Pengembangan ekonomi kreatif melalui pariwisata dapat mengkomersialisasikan ruang-ruang sosial dan kehidupan sosial untuk dipertontonan pada wisatawan sebagai atraksi wisata. Bila tidak dikelola dengan melibatkan komunitas lokal, hal ini dapat berkembang menjadi konflik sosial, karena di beberapa komunitas terdapat ruang-ruang sosial yang bersifat suci dan tidak untuk dipertontonkan pada wisatawan.
3. Manajemen ekonomi kreatif
Ekonomi kreatif seringkali menyajikan produk-produk yang berbau isu politik ataupun isu sosial yang sangat sensitif (misalnya : rasialisme). Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan manajemen ekonomi kreatif yang baik, dengan salah satu fungsinya menentukan guideline ekonomi kreatif mana yang harus dikembangkan dan mana yang sebaiknya tidak dikembangkan.
Ekonomi kreatif seringkali menyajikan produk-produk yang berbau isu politik ataupun isu sosial yang sangat sensitif (misalnya : rasialisme). Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan manajemen ekonomi kreatif yang baik, dengan salah satu fungsinya menentukan guideline ekonomi kreatif mana yang harus dikembangkan dan mana yang sebaiknya tidak dikembangkan.
F.
Kebudayaan
Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan global
- Indonesia negara yang dengan budaya yang
beragam dan berbagai keunikan lain seperti peninggalan yang masih terjaga
dengan baik hingga sekarang.
- Indonesia memukau negara lain karena beragam
hal yang dimilikinya dan bergam hal tersebut justru semakin mempersatukan
Indonesia, hal inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan.
- Terdapat beberapa kebudayaan Indonesia yang
diakui sebagai kebudayaan dunia oleh UNESCO, diantaranya
1)
Wayang
2)
Angklung
3)
Keris
4)
Batik
5)
Tari
saman
6)
Tari
kecak
7)
Reog
ponorogo
8)
Tari
pendet
9)
Tari Barong dari
Bali
10)
Lagu
rasa sayange
11)
Sendra Tari
Ramayana
12)
Lagu
jail jali
- Sebagai negara yang berada pada jalur
perdagangan dunia dantara benua Asia dan Australia dan diataran Samudera
Hindia dan Samudera Fasifik kebudayaan indonesia tidak terlepas dari
pengaruh asing baik bersifat positif maupun negative.
- Dampak
positif masuknya budaya asing
1)
Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku
bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju
seperti mereka.
2)
Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan
kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
3)
Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan
kebudayaan baru yg unik.
4)
Moderisasi yang berdampak pada
kemajuan pembangunan
5)
Kemajuan teknologi yang tanpa batas
6)
Perubahan dan peningkatan pada
perekonomian bangsa
7)
Mudahnya mendapat informasi melalui
jaringan internet
8)
Meningkatnya adanya pembauran budaya
yang membuat kebudayaan bangsa semakin kaya
Dampak
negatif masuknya budaya asing
1)
Masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru
oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg
jelek2. Meniru perilaku yg buruk
2)
Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu
kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr
luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya
tsb.Mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan
identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya
barat.
3)
Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya
rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal
bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
4)
Berubahnya arah ideologi pancasila
ke ideologi libralisme
5)
Hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri di Indonesia
6)
Anak muda banyak yang lupa akan
identitas diri sbagai bangsa indonesia, karena gaya hidup cenderung meniru
budaya barat
7)
Mengakibatkan adanya kesenjangan
sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,karena adanya persaingan bebas
dalam globalisasi ekonomi
8)
Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warg
G.
Pengaruh
Interaksi Global Terhadap Budaya Nasional
Global mempunyai arti menyeluruh,
bersifat mendunia, sehingga dapat ditarik kesimpulan global adalah mencakup
atau mempengaruhi dunia.Dalam era global seperti sekarang ini, interaksi antar
Negara sangat mudah terjadi.Era global dikenal dengan istilah globalisasi.
1. Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses
dunia menjadi satu tanpa batas. Proses globalisasi ini terjadi antara akhir
abad ke-20 dan permulaan abad ke-21. Dengan adanya globalisasi, dunia menjadi
seperti borderless atau tanpa sekat. Hal yang paling mendapat pengaruh
globalisasi adalahtrade(perdagangan), travel (pariwisata),
dan telekomunikasi.
a. Saluran
Globalisasi
Globalisasi tidak begitu saja sampai
ke masyarakat, akan tetapi membutuhkan saluran. Beberapa saluran yang dapat
mempercepat proses globalisasi antara lain sebagai berikut:
1) Komunikasi
dan transportasi;
2) Perdagangan
internasional;
3) Pariwisata
internasional;
4) Migrasi
internasional;
5) Kerjasama
antar Negara;
6) Media
massa.
b. Dampak Globalisasi
Disisi lain globalisasi memberi
dampak positif, namun tidak sedikit pula dampak dampak negative yang
ditimbulkan. Berikut dampak-dampak globalisasi.
Dampak
positif
|
Dampak
negative
|
Akses
berkomunikasi dan informasi semakin mudah.
|
Interaksi
masyarakat semakin berkurang karena interaksi lebih banyak dilakukan melalui
teknologi komunikasi.
|
kemajuan
transportasi menyebabkan mobilitas tinggi
|
- Polus udara dan lingkungan
-penggunaan bahan bakar yang semakin bertambah
- meningkatkan angka kemacetan
|
Mudah
mendapatkan barang komoditas dari berbagai Negara
|
- timbul masyarakat dengan pola konsumtif
-lunturnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
|
Kualitas
SDM semakin meningkat. Masyarakat semakin gencar meningkatkan kualitas SDM
sebagai antisipasi persaingan global.
|
- persaingan dunia kerja menjadi semakin berat
- spesialis dalam berbagai bidang pekerjaan
|
Sikap
toleransi semakin berkembang
|
- sikap
individulistik
-
kepekaan sosial semakin memudar
|
Pengelolaan
SDA dengan teknologi canggih
|
-
eksploitasi SDA secara berlebih
-banyak kerusakan lingkungan alam
|
Berkembangnya
demokrasi
|
- Ideologi asing mudah masuk sehingga mengubah tata nilai
dalam masyarakat
- adopsi budaya yang belum tentu sesuai dengan kepribadian
bangsa.
|
2. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Nasional
Pengaruh globalisasi yang mengancam
jati diri bangsa adalah masuknya unsur-unsur budaya yang bertentangan dengan
budaya nasional. Di era globalisasi ini, setiap bangsa bebas keluar masuk
memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya, berbagai paham dan
ideologi pun masuk ke bangsa ain, begtu pula bangsa Indonesia.Globalisasi
dewasa ini merambah hampir di semua bidang kehidupan kehidupan.Tidak semua
masyarakat menerima globalisasi dengan tangan terbuka. Ketidaksiapan menerima
globalisasi akan menciptakan perubahan dalam masyarakat. Beberapa dampak akibat
ketidak siapan dalam penerimaan globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Kesenjangan
Budaya (Cultural Lag)
cultural lag adalah suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara
berbagai bagian dalam suatu kebudayaan. Dapat dikatakan cultural lagmerupakan
suatu ketertinggalan kebudayaan.
b. Gegar
Budaya (Culture Shock)
Culture shock atau disebut gegarbudaya merupakan istilah psikologis untuk
menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan
sosial budaya yang berbeda.Globalisasi banyak membawa unsur-unsur budaya baru
yang mungkin mengakibatkan “kekagetan” oleh masyarakat yang tidak siap
menerimanya.