Senin, 28 Maret 2016

MODUL BELAJAR KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) KELAS XI IPS SEMESTR GENAP



KEGIATAN BELAJAR 2
KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM (SDA)



PETA KONSEP :



A.        KEGIATAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN

           Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.
Pertanian berkelanjutan merupakan sebuah sistem terintegrasi antara praktek produksi tanaman dan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang yang memiliki fungsi sebagai berikut:
1)   Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia
2)  Meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan kebutuhan ekonomi pertanian
3)  Menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan secara sangat efisien
4)  Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi, dan memanfaatkan pengendalian dan siklus biologis jika memungkinkan
5)  Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan

Tahap menuju pertanian berkelanjutan seringkali dipandang sebagai sebuah tahapan dan bukan sebagai akhir. Beberapa menganggap bahwa pertanian berkelanjutan yang sebenarnya adalah yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai dengan: penggunaan energi yang lebih sedikit, jejak ekologi yang minimal, barang berkemasan yang lebih sedikit, pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkat, bahan pangan terproses yang lebih sedikit, kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan sebagainya.

            Pertanian berkelanjutan amat bergantung pada pengembalian nutrisi ke tanah dengan meminimalisasi penggunaan sumber daya alam non-terbarukan seperti gas alam (yang digunakan sebagai bahan baku pupuk) dan mineral (seperti fosfat). Sumber nitrogen bisa didapatkan dengan cara:
1)      mendaur ulang sampah seperti kotoran hewan ternak
2)      menumbuhkan tanaman legum dan tanaman lain yang bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen
3)      produksi nitrogen industri dengan menggunakan proses Haber menggunakan hidrogen yang biasanya didapatkan dari gas alam, namun gas hidrogen sesungguhnya bisa didapatkan dengan elektrolisis air menggunakan listrik dari sumber terbarukan seperti sel surya dan kincir angin
4)      merekayasa genetika tanaman non-legum untuk membentuk simbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen, atau mengikat nitrogen tanpa simbiosis sama sekali

1.   Ciri-Ciri Pertanian Berkelanjutan
1)         Secara ekonomi menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan (economically viable). Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa ditolerir/diterima.
2)         Berwawasan ekologis (ecologically sound). Kualitas agroekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan ekologi serta konservasi keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan (stress dan shock).
3)         Berkeadilan sosial. Sistem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi yang terlibat tanpa membedakan status sosial-ekonomi, gender, agama atau kelompok etnis.
4)         Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis mahluk yang ada. Dalam pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal dan menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lokal
5)         Mampu berdaptasi (adaptable). Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu berubah, seperti pertumbuhan populasi, tantangan kebijaksanaan yang baru dan perubahan konstalasi pasar.

2.   Indikator Pertanian Berkelanjutan
1)      Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai,
2)      Membudidayakan tanaman secara alami,
3)      Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian,
4)      Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
5)      Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian,
6)      Memelihara keragaman genetik sistem pertanian

Konsep pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan, yaitu:
1)      keberlanjutan usaha ekonomi(profit),
2)      keberlanjutan kehidupan sosial manusia (people), dan
3)      keberlanjutan ekologi alam (planet).

Dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh pendapatan tersebut. Indicator utama dimensi ekonomi ini ialah tingat efisiensi dan daya saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi. Dimensi ekonomi menekankan aspek pemenuhan nebutuhan ekonomi manusia baik untuk generasi sekarang ataupun mendatang.

Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, berkaitan dengan kebutuhan akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis (termasuk tercegahnya konflik sosial), preservasi keragaman budaya dan modal sosio-kebudayaan, termasuk perlindungan terhadap suku minoritas. Untuk itu, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan berusaha dan pendapatan, partisipasi sosial politik dan stabilitas sosial budaya merupakan indikator-indikator penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembangunan.

Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yang mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Termasuk dalam hal ini ialah terpeliharanya keragaman hayati dan daya tekstur bilogis, sumber daya tanah, air dan agroklimat, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Penekanan dilakukan pada preservasi daya lentur dan dinamika ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan bukan pada konservasi sustu kondisi ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan.

            Ketiga dimensi tersebut saling mempengaruhi sehingga ketiganya harus dipertimbangkan secara berimbang. Sistem sosial yang stabil dan sehat serta sumberdaya alam dan lingkungan merupakan basis untuk kegiatan ekonomi, sementara kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk terpeliharanya stabilitas sosial budaya maupun kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sistem sosial yang tidak stabil atau sakit akan cenderung menimbulkan tindakan yang merusak kelestarian sumber daya alam dan merusak kesehatan lingkungan, sementara ancaman kelestarian sumber daya alam dan lingkungan dapat mendorong terjadinya kekacauan dan penyakit sosial.

3.   Beberapa Pendekatan Kegiatan yang menunjang Pertanian Berkelanjutan
1)      Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan.
Adapun caranya dapat melalui;
a)      Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp., sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
b)      Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai pemikat (atraktan), yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
c)      Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungisida sintetis.
d)      Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap tahun .

2)      Sistem Rotasi dan Budidaya Rumput

Sistem rotasi dan budidaya rumput dengan memberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput atau kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk areal pertanian.

3)      Konservasi Lahan

Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angin maupun erosi air.
Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:
a)   Menciptakan jalur-jalur konservasi.
b)   Menggunakan dam penahan erosi.
c)   Melakukan penterasan.
d)  Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah.

4)      Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida.
Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;
a)   Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
b)   Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
c)   Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
d)   Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.

5)      Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

6)      Diversifikasi Lahan dan Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohon-pohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat.

7)      Pengelolaan Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan.
Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain:
a)   Pengomposan
b)   Penggunaan kascing
c)   Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
d)   Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.

8)      Agroforestri (wana tani)
Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang permanen, dimana tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk melindungi tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan baik secara ekologi maupun ekonomi.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri ini antara lain:
a)      Dapat diperoleh secara berkesinambungan hasil tanaman-tanaman musiman dan tanaman-tanaman tahunan.
b)      Dapat dicegah terjadinya serangan hama secara total yang sering terjadi pada tanaman satu jenis (monokultur).
c)      Keanekaan jenis tanaman yang terdapat pada sistem agroforestri memungkinkan terbentuknya stratifikasi tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah vertikal.
d)      Adanya struktur stratifikasi tajuk seperti ini dapat melindungi tanah dari hempasan air hujan, karena energi kinetik air hujan setelah melalui lapisan tajuk yang berlapis-lapis menjadi semakin kecil daripada energi kinetik air hujan yang jatuh bebas.

B. KEGIATAN PERTAMBANGAN YANG BERKELANJUTAN

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang ( Pasal 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Pertambangan). Dalam arti yang lebih luas termasuk tambang minyak, gas alam dan bahkan tambang air tanah.

Kegiatan usaha pertambangan memiliki ciri-ciri, yaitu
1)      non-renewable (tidak dapat diperbarui), mempunyai resiko relatif lebih tinggi,
2)      pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun sosial yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi ekonomi lain pada umumnya.
Karena salah satu cirinya tidak dapat diperbaharui maka pengusaha pertambangan selalu mencari proven reserves (cadangan terbukti) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan bertambah dengan adanya penemuan (Poerwanto, 2007).

Sebagai negara penganut “paham” sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat, Indonesia cenderung menggunakan prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu mengolah kekayaan sumberdaya alam dan energi secara bijaksana agar kondisi lingkungan tetap lestari dan bermutu tinggi. Lingkungan yang lestari, pembangunan akan tetap berlangsung dari generasi ke generasi, dan lingkungan yang lestari hanya dapat dilahirkan dari pola pikir yang memiliki rasa bijak lingkungan yang besar (Naiola, 1996). Usaha pertambangan mineral tidak hanya sekedar pemenuhan keuntungan (aspek ekonomi) dari pengelolaan sumber daya mineral, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan sosial dan lingkungan.

C.  KEGIATAN INDUSTRI YANG BERKELANJUTAN

Kebijakan dalam pembangunan industri manufaktur diarahkan untuk menjawab tantangan globalisasi ekonomi dunia serta mampu mengantisipasi perkembangan perubahan lingkungan yang cepat. Persaingan internasional merupakan suatu perspektif baru bagi semua negara, sehingga fokus dari strategi pembangunan industri di masa depan adalah membangun daya saing industri manufaktur yang berkelanjutan di pasar internasional.
Untuk membangun daya saing yang berkelanjutan, upaya pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki bangsa serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar maupun di dalam negeri harus dilakukan secara optimal. Oleh karena esensi daya saing yang berkelanjutan tersebut terletak pada upaya menggerakkan dan mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif, untuk menghasilkan produk innovative yang lebih murah, lebih baik, lebih mudah di dapat dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan permintaan pasar.
Strategi pembangunan industri manufaktur ke depan, mengadaptasi pemikiran-pemikiran terbaru yang berkembang saat ini, yaitu pengembangan industri melalui pendekatan klaster dalam rangka membangun daya saing industri yang berkelanjutan.
Dalam jangka menengah, peningkatan daya saing industri dilakukan dengan membangun dan mengembangkan klaster-klaster industri prioritas sedangkan dalam jangka panjang lebih dititik beratkan pada pengintegrasian pendekatan klaster dengan upaya untuk mengelola permintaan (management demand) dan membangun kompetensi inti pada setiap klaster. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu didukung dengan mengelola jejaring (management network) baik untuk klaster di dalam negeri maupun dengan perusahaan asing (MNC) dan atau klaster di luar negeri.
Industri masa depan adalah industri-industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya potensi Indonesia, (luas bentang wilayah, besarnya jumlah penduduk serta ketersediaan sumber daya alam), tetapi juga berdasarkan kemampuan atau daya kreasi dan ketrampilan serta profesionalisme SDM.
Berdasarkan proses tersebut, maka bangun sektor industri yang disusun, diharapkan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional, dan menjadi tulang punggung ketahanan perekonomian nasional di masa yang akan datang yang di dalamnya telah dipertimbangkan segala aspek sumber daya nasional yang ada, sehingga diharapkan memiliki struktur keterkaitan dan kedalaman yang kuat serta memiliki daya saing yang berkelanjutan dan tangguh di pasar internasional.
Industri masa depan yang meliputi: (a) Industri berbasis agro; (b) Industri alat-angkut; (c) Industri teknologi informasi dan peralatan telekomunikasi (telematika); merupakan industri-industri yang diprioritaskan pengembangannya di masa yang akan datang. Kelompok industri ini memiliki karakteristik industri berkelanjutan karena lebih mengandalkan pada sumber daya manusia berpengetahuan dan terampil, sumber daya alam yang terbarukan serta kemampuan penguasaan teknologi.
Pembangunan industri di masa depan diperlukan dukungan dari sektor-sektor terkait, secara garis besar meliputi: a) mengembangkan lingkungan bisnis yang nyaman dan kondusif serta pengembangan kemampuan inovasi; b) memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan rantai nilai pada Klaster industri yang bersangkutan; c) meningkatkan kemampuan sumber daya yang digunakan industri dalam rangka membangun kompetensi inti; d) Penetapan prioritas persebaran industri, dan e) mengembangkan industri kecil dan menengah.
Dalam menjawab persaingan di pasar internasional yang semakin ketat, dalam jangka panjang fokus pengembangan akan diarahkan pada peningkatan daya saing internasional melalui peningkatan kemampuan penelitian dan pengembangan serta peningkatan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia dalam rangka kegiatan-kegiatan inovasi produk. Dalam pelaksanaannya pengembangan sektor industri akan dilakukan secara sinergi dan terintegrasi dengan pengembangan sektor-sektor ekonomi lain seperti pertanian, energi, sumber daya mineral, kehutanan, kelautan, pendidikan, riset dan teknologi serta perdagangan. Di samping itu, sinergi dengan seluruh pelaku usaha, serta seluruh daerah yaitu kabupaten-kabupaten/kota merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu dukungan dari sektor lain berikut dengan pengukuran tugas dan fungsi pembangunan industri baik secara sektoral maupun spasial antara pusat dan daerah secara nasional akan menentukan sukses atau gagalnya pembangunan sektor industri yang di masa depan.

D.  KEGIATAN PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN

Pariwisata Berkelanjutan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang ditimbulkannya baik saat ini maupun di masa mendatang; selain itu juga menjawab kebutuhan wisatawan, industri, lingkungan, dan populasi setempat. Hal ini berlaku sama untuk pariwisata di semua ekosistem, baik kawasan perkotaan, pesisir, pedesaan, pegunungan, dan sebagainya; dengan penekanan yang berbeda di masing-masing ekosistem atau konteks masyarakat.
Kegiatan pariwisata berkelanjutan merupakan kegiatan  yang dapat didukung secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi, juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan.
Hal tersebut hanya dapat terlaksana dengan sistem penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) yang melibatkan partisipasi aktif dan seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan tidak saja terkait dengan isu-isu lingkungan, tetapi juga isu demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lain yang lebih luas. Tak dapat dipungkiri, hingga saat ini konsep pembangunan berkelanjutan tersebut dianggap sebagai “resep” pembangunan terbaik, termasuk pembangunan pariwisata.
Pengembangan pariwisata berkelanjutan bila pengembangan dan implementasi yang konsisten tidak dilakukan, besar kemungkinannya perkembangan wisata akan ‘menghancurkan’ sumber daya tariknya dan menjadi tidak berkelanjutan.“Kunci untuk memecahkan masalah wisata adalah dengan membuat industri wisata sadar akan pentingnya menyatukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan pada perencanaan pengembangan dan operasi”.“bertambahnya kunjungan yang terus menerus seharusnya tidak lagi menjadi kriteria utama untuk pengembangan wisata. Yang diperlukan adalah pendekatan pengembangan wisata yang integratif yang bertujuan memproteksi lingkungan, menjamin bahwa wisata menguntungkan penduduk lokal dan membantu pelestrian warisan budaya di negara tujuan wisata.
Beberapa prinsip pariwisata berkelanjutan :
1.    Partisipasi
2.    Keikutsertaan Para Pelaku/Stakeholder Involvement
3.    Kepemilikan Lokal
4.    Penggunaan Sumber daya yang berkelanjutan
5.    Mewadahi Tujuan-Tujuan Masyarakat
6.    Daya Dukung
7.    Monitor dan Evaluasi
8.    Akuntabilitas
9.    Pelatihan
10.   Promosi Pariwisata berkelanjutan adalah sebuah proses dan sistem pembangunan pariwisata yang dapat menjamin keberlangsungan atau keberadaan sumber daya alam, kehidupan sosial-budaya dan ekonomi hingga generasi yang akan datang.

Intinya, pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada perekonomian lokal tanpa merusak lingkungan
Dalam Konferensi Dunia tentang Pariwisata Berkelanjutan pada tahun 1995 dirumuskan Piagam Pariwisata Berkelanjutan yang isinya sebagai berikut:
1.      Pembangunan pariwisata harus berdasarkan kriteria keberlanjutan -dapat didukung secara ekologis dalam waktu yang lama, layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial bagi masyarakat setempat.
2.      Pariwisata harus berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan dan diintegrasikan dengan lingkungan alam, budaya dan manusia.
3.      Pemerintah dan otoritas yang kompeten, dengan partisipasi lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat setempat harus mengambil tindakan untuk mengintegrasikan perencanaan pariwisata sebagai kontribusi kepada pembangunan berkelanjutan.
4.      Pemerintah dan organisasi multilateral harus memprioritaskan dan memperkuat bantuan, langsung atau tidak langsung, kepada projek-projek pariwisata yang berkontribusi kepada perbaikan kualitas lingkungan.
5.       Ruang-ruang dengan lingkungan dan budaya yang rentan saat ini maupun di masa depan harus diberi prioritas khusus dalam hal kerja sama teknis dan bantuan keuangan untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan.
6.       Promosi/dukungan terhadap berbagai bentuk alternatif pariwisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
7.      Pemerintah harus mendukung dan berpartisipasi dalam penciptaan jaringan untuk penelitian, diseminasi informasi dan transfer pengetahuan tentang pariwisata dan teknologi pariwisata berkelanjutan.
8.      Penetapan kebijakan pariwisata berkelanjutan memerlukan dukungan dan sistem pengelolaan pariwisata yang ramah lingkungan, studi kelayakan untuk transformasi sektor, dan pelaksanaan berbagai proyek percontohan dan pengembangan program kerjasama internasional.

Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dapat dikenali melalui prinsip-prinsipnya yang dielaborasi berikut ini. Prinsip-prinsip tersebut, antara lain partisipasi, keikutsertaan para pelaku (stakeholders), kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat, perhatian terhadap daya dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan serta promosi.

E.  PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN PRINSIP EKOEFISIENSI
           
            Kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam membawa dampak perubahan ekosistem dalam berbagai tingkat. Dampak tersebut bisa berakibat dalam suatu ekosistem saja. Akan tetapi sering saling terkait. Oleh karena itu, dalam pengelolaan satu sumber daya alam di suatu ekosistem perlu dipikirkan dampak yang ditimbulkannya pada ekosistem lain. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan hutan yang salah akan memberikan gangguan pada ekosistem lain, seperti flora dan fauna yang ada di dalamnya, bahkan ekosistem di tingkat manusia juga terganggu. Hal seperti inilah yang harus dihindari dalam pengelolaan sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi.
            Sumber daya alam harus dimanfaatkan secara ekonomis dan efisien. Jadi, dalam pengolahannya diusahakan sehemat mungkin sesuai kebutuhan dan memerhatikan langkah pelestarian sumber daya alam yang ada. Pelestarian sumber daya alam di Indonesia dilakukan dengan dua macam usaha, yaitu usaha preventif atau pencegahan dan usaha kuratif atau perbaikan.
            Usaha preventif adalah usaha pelestarian yang dilakukan sebelum suatu permasalahan muncul, yaitu dengan cara memprediksi permasalahan yang akan terjadi di masa mendatang. Hal ini dapat di cegah lebih dini, misalnya setiap terjadi di masa mendatang. Hal ini dapat dicegah lebih dini, misalnya setiap pembangunan suatu industri harus disertai dokumen amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) yang memuat informasi tentang jumlah menusia yang akan terkena dampak, luas wilayah yang terkena dampak, banyaknya komponen lingkungan hidup yang terkena dampak, sifat kumulatif dampak, dapat tidaknya dampak diperbaiki, dan rencana pengelolahan serta pemantauan lingkungan. Usaha kuratif adalah usaha perbaikan terhadap sumber daya alam yang telah mengalami kerusakan.
            Usaha kuratif merupakan rehabilitasi situasi agar sifanya yang merugikan dapat dihilangkan. Misalnya, melaukakan penghijauan pada lahan yang telah gundul seperti tererosi, menutup kembali lubang-lubang bekas penggalian barang tambang, dan menetralisir air sungai yang tercemar oleh limba cair indutri.
            Lingkungan sebagi sumber daya yang mendukung hidup dan kehidupan. Tinggi rendahnya penghargaan terhadap suatu sumber daya tergantung dari kebutuhan orang yang memerlukannya. Lingkungan hidup terdiri atas dua bagian, yaitu baigan yang hidup seperti hewan, tumbuhan, dan manusia; bagian yang tidak hidup, seperti udara, air, sinar matahari, dan mineral. Unsur-unsur tersebut sebagian besar dibuat oleh alam (bersifat natural) dan sebagian besar lagi terbentuk oleh campur tangan manusia (bersifat kultural atau kebudayaan). Sawah, perkebunan, desa, dan kota termasuk unsur-unsur lingkungan yang bersifat kultural. Baik yang kultural maupun yang natural bertindak sebagai sumber daya bagi manusia yang mendiami lingkungan hidup. Unsur-unsur lingkungan tersebut memberi kemampuan kepada manusia untuk hidup dan berbuat. Sumber daya ada kaeran adanya manusia dengan segala kebutuhannya. Kegunaan sumber daya adalm bukanlah karena manusia ditambah dengan kemauan dan kemampuan manusia untuk mengusahakannya.
            Jumlah, keadaan, dan interaksi sumber daya alam yang ada di bumi ini senantiasa berubah. Oleh karena itu, nilai penghargaan terhadap suatu sumber daya juga berubah. Seiring dengan kemajuan teknologi dan pendidikan sumber daya manusianya, bahan yang semula tidak berguna ternyata mempunyai nilai guna yang sangat tinggi. Misalnya, bensin dan gas alam semula merupakan pengganggu karena mudah terbakar dan tidak mempunyai nilai guna. Setelah ditemukan teknologi, pemanfaatanya sangat berharga. Dengan kata lain, kebudayaan dan teknologi dapat menciptakan sumber daya sehingga sesuatu yang sebelumnya tidak mempunyai nilai sebagai sumber daya, kemudian memperoleh penghargaan sebagai sumber daya.
            Pemanfaatan sumber daya alam yang berprisip ekoefisiensi adalah pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan secara ekonomis dan efisiensi sesuai kebutuhan. Selain itu, perlu dicarikan sumber daya alternatif sebagai pengganti cadangan sumber daya alam yang masih tersedia untuk keperluan di masa yang akan datang. Minyak bumi diperoleh dengan cara pengeboran di suatu tempat dan apabila habis maka akan pindah mencari daerah lain yang terdapat kandungan minyak. Untuk menjaga persediaan minyak bumi, perlu dilakukan pemanfaatan sumber daya alternatif pengganti minyak bumi. Misalnya untuk menggerakkan mobil yang menggunakan bensin, saat ini mulai diciptakan mobil dengan tenaga surya atau tenaga matahari atau menggunakan biogas dari tanaman jarak untuk mengganti solar. Kompor yang semula menggunakan minyak tanah dapat diganti dengan kompor gas yang jelas lebih efisien dan ekonomis.

F.  AMDAL  DAN EKOLABEL DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

                       Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya.
                       Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh exploitasi sumberdaya pada proses pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada sistem analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL.
                       AMDAL menurut PP No.27 Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
                       Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu proses studi formal yang dipergunakan untuk memperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh adanya atau oleh rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang perlu dianalisis pada tahap awal perencanaan dan perancangan proyek sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan.
Peraturan tentang kewajiban membuat AMDAL diatur dalam peraturan-peraturan berikut:
1.      UU No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
2.      Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
3.      Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;
4.      Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.

Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi AMDAL.
1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak lingkungan (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan
2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan (SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan
3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan pengelolaan dampak kegiatan kepada lingkungannya.
4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan pengelolaan lingkungan.
5. Kerangka Acuan (KA), kerangka acuan yang memberikan dasar arahan pelaksanaan SEL atau AMDAL dengan merinci hal-hal yang perlu dilaksanakan dan bersifat khusus untuk kegiatan yang telah berjalan atau sedang direncanakan.
Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu :
1.   Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
2.   Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
3.   Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup.
4.   Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
5.   Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif
      Digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.

Komponen-Komponen AMDAL

AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan bedasarkan pada data baik data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.
b. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.
c. Pembuatan Keputusan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam pengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.
d. Persetujuan Proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap lingkungan.
e. Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.

Pihak - pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
·      Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL.
·       Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
·      Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.





MANFAAT AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti kegiatan tersebut sesuai dengan peruntukkannya sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan.
a. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah
1) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2) Menghindari konflik dengan masyarakat.
3) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
4) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa,
1) Menjamin keberlangsungan usaha.
2) Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
3) Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar.
4) Sebagai bukti ketaatan hukum.
c. Manfaat AMDAL bagi masyarakat
1) Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
2) Melaksanakan kontrol.
3) Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

EKOLABEL
Pengertian
Ekolabel  merupakan  salah satu sarana penyampaian  informasi yang  akurat, ‘verifiable’ dan tidak  menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Ekolabel dapat berupa  simbol,  label  atau  pernyataan   yang diterakan  pada   produk  atau  kemasan produk, atau  pada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari hal tersebut.

Tujuan dan Manfaat
Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk yang memberikan dampak  lingkungan yang  lebih  kecil  dibandingkan  produk lain  yang   sejenis. Penerapan ekolabe oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi  industri yang berwawasan lingkungan.  Selain  itu, ekolabel dapat memberikan citra yang  positif  bagi ‘brand’ produk maupun perusahaan yang memproduksi dan/atau mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi investasi bagi peningkatan daya saing di pasar. Bagi  konsumen, manfaat  dari  penerapan   ekolabel   adalah konsumen  dapat   memperoleh informasi  mengenai     dampak lingkungan dari produk yang akan dibeli/digunakannya. Karena kepentingan tersebut,  konsumen juga   memiliki kesempatan untuk  berperan serta dalam   penerapan  ekolabel  dengan memberikan  masukan  dalam  pemilihan kategori   produk  dan kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel bagi konsumen juga akan meningkatkan kepedulian  dan   kesadaran konsumen bahwa pengambilan keputusan dalam pemilihan produk tidak  perlu hanya ditentukan oleh harga dan mutu saja, namun juga oleh faktor pertimbangan lingkungan. Ukuran keberhasilan  ekolabel  dapat  dilihat  dari adanya perbaikan kualitas lingkungan yang dapat dikaitkan langsung dengan produksi maupun produk yang telah mendapat ekolabel. Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan        ekolabel juga menjadi  indikator  penting keberhasilan ekolabel.

Prinsip Ekolabel
Produk  yang  diberi  ekolabel  selayaknya  adalah  produk  yang dalam daur hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan  produk lain yang sejenis.  Ekolabel akan memberikan  informasi kepada konsumen mengenai  dampak lingkungan yang  ada  dalam  suatu       produk  tertentu   yang membedakannya dengan produk lain yang sejenis.




Untuk lebih memperdalam materi tentang “kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam”, kerjakanlah soal latihan berikut dengan sungguh-sungguh !

LATIHAN SOAL
1.      Berikut ini adalah pengertian sumber daya alam menurut Soerianegara,    sumber daya alam adalah…
  1. hasil penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan hidup yang diperlukan manusia.
  2. keadaan lingkungan dan bahan bahan mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan memperbaiki kesejahteraany
  3. keadaan lingkungan alam yang memenuhi nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  4. unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan
  5. semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2.      Berikut ini termasuk sumberdaya alam jenis inhaustable resources adalah ….
A.     pertanian, peternakan,, dan perikanan
B.     timah, tembaga, dan nikel
C.     emas, perak, dan intan
D.     batu bara, dan minyak bumi
E.      air, udara, dan sinar matahari

3.      Pembangunan yang dapat meningkatkan mutu hidup dan menjaga lingkungan yang mendukung pembangunan yang berkesinambungan, adalah pengetian dari…Pembangunan…..
A.     Berkesimambungan
B.     Berkelanjutan
C.     Berwawasan lingkungan
D.     Lingkungan hidup
E.      Kehidupan

4.      Pengelolaan sumber daya alam harus berwawasan lingkungan karena…
A.     ketersediaan sumber daya alam berlimpah baik di darat maupun di laut yang tak pernah habis untuk dipakai
B.     alam memiliki kemampuan dan cara sendiri dalam pemulihan sumber daya alam yang talah terpakai atau terbuang
C.     semua unsur yang ada di alam memeliki kemampuan untuk pulih seperti sedia kala sekalipun tanpa bantuan manusia
D.     ketersediaan sumberdaya alam terbatas dan alam memiliki keterbatasan dalam pemulihan yang telah terpakai /rusak.
E.      pembangunan yang dilakukan oleh manusia harus dapat memaksimalkan semua potensi yagn ada di alam tanpa kecuali.

5.      Berikut ini adalah salah satu  prinsip dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu  prinsip….
A.     ekosistem
B.     maladaptasi
C.     atur diri sendiri
D.     mawas diri
E.      rehabilitasi

6.      Salah satu contoh konsep komersialisasi pertanian dalam pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah…
  1. menangkap ikan menggunakan jala
  2. pemberian pupuk yang sangat intensif
  3. penebangan kayu dengan tebang habis
  4. ekstensifikasi pertanian
  5. memelihara rumput laut dengan ikan hias

7.      Menghemat penggunaannya, mengendalikan, efisien dalam produksi, dan mencari sumber lain sebagai alternative yang memiliki kegunaan yang sama, adalah pengertian dari prinsip ……….. dalam pengelolaan sumber daya alam.
A.     Mengurangi
B.     Daur ulang
C.     Ekologi
D.     Ekosistem
E.      Alternative

8.      Sumber daya alam yang dapat di pakai ulang adalah…………resources
A.     Fund
B.     Nonrenewable
C.     Stock
D.     Renewable
E.      Unrenewable

9.      Beberapa pengelolaan sumber daya alam :
1.   Pembuatan sumur resapan untuk mengurangi tingginya air limpasan
2.      Pengendalian jumlah kendaraan bermotor di jalan raya.
3.      Mencari sumber energi alternatif selain BBM
4.       Eksploitasi sumber daya tidak dihabiskan sebelum pindah ke tempat lain
5.      Cerobong pabrik dibuat rendah untuk mengurangi dampak pada lingkungan sekit
Dari  pernyataan di atas, yang tidak termasuk contoh prinsip mengurangi dalam pengelolaan sumber daya alam adalah…
A.     1 dan 2
B.     2 dan 3
C.     3 dan 4
D.     3 dan 5
E.      4 dan 5

10.  Tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien, dan memilirkan kelanjutan sumber daya alam merupakan pengertian dari prinsip….
A.     ekologi budaya
B.     ekoefisiensi
C.     keberlanjutan
D.     berwawasan lingkungan
E.      daur ulang

11.   Berikut ini yang termasuk contoh pendekatan wawasan ekologi budaya adalah…
A.     Menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau agar mendapat hasil yang berlimpah
B.     Mematuhi peraturan pengelolaan lingkungan hidup atas kemauan sendiri
C.     Sistim pekaranan yang menerapkan penimbunan sampah dengan cara membuat lubang.
D.     Masyarakat industri secara sadar menyisihkan sebagian hasil untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
E.      Menebang pohon secara keseluruhan pada suatu lahan yang luas dengan cara membakar

12.  Berikut ini adalah contoh pemanfaatan sumberdaya alam  berdasarkan prinsip ekoefisiensi....
A.     memelihara ayam  dengan ikan lele di tempat yang sama
B.     memelihara ayan dan itik pada satu tempat
C.     menanam jagung dan memelihara burung di ladang
D.     memelihara burung jalak dan perkutut di tempat yang sama
E.      memancing ikan dengan udang agar hasilnya berlimpah

13.  Potensi alam yang dapat dikembangkan untuk produksi disebut…..
A.     Sumber daya
B.     Sumber daya alam
C.     Sumber produksi
D.     Sumber devisa
E.      Sumber daya buatan

14.  Sumber daya alam yang persediaannya dapat dikembalikan seperti semula dikenal…..
A.     Unrenewable recources
B.     Reneweable recources
C.     Reneweable product
D.     Product resources
E.      Unrenewable product


15.  Dibawah ini yang termasuk sumber daya menurut sifatnya adalah…..
A.     nyata
B.     abstrak
C.     fisik
D.     terrestrial
E.      dapat diperbarui

16.  Potensi sumber daya alam Indonesia dipengaruhi oleh letak wilayahnya. Hal tersebut diakibatkan oleh iklim …..
A.     kutub
B.     sub tropis
C.     kering
D.     tropis
E.      taiga

17.  Banyaknya tanah tuff yang ada di Indonesia disebabkan oleh…..
A.              wilayah yang terletak digaris lintang 00
B.              curah hujan tinggi
C.              wilayah pertemuan 2 lempeng benua
D.              banyaknya gunung berapi
E.               bahan induk buatan yang sama

18.  Bahan galian termasuk dalam sumber daya alam…..
A.     akuatik
B.     aeolis
C.     gletser
D.     limnis
E.      terrestrial

19.  Manufaktur merupakan…..
A.     eksplorasi sumber daya alam
B.     eksploitasi sumber daya alam
C.     eksplorasi dan eksploitasi sda
D.     esplorasi dan eksploitasi jadi
E.      pengelolaan bahan mentah menjadi

20.  Secara umum ketersediaan sumber daya alam adalah…..
A.     beragam
B.     beragam lapisan batuan
C.     beragam penyebaran merata
D.     beragam penyebaran tidak merata
E.      beragam sesuai kebutuhan hidup

21.  Jumlah tenaga listrik yang efisien adalah …..
A.        PLTG
B.        PLTA
C.        PLTN
D.        PLTP
E.         PLTS

22.  Yang dimaksud batu bara putih di Jepang adalah……
A.        batu bara tua
B.        batu bara muda
C.        batu bara yang berkualitas baja
D.        batu bara sebagai penggerak dinamo air terjun
E.         batu bara yang digunakan dalam industri

23.  Proses pengolahan kembali suatu mineral disebut …..
A.     daur ulang
B.     siklus morfologi
C.     siklus air
D.     perakitan sumber tenaga
E.      pemanfaatan tenaga

24.  Berdasarkan pembentukannya sumber daya alam diklasifikasikan menjadi …..
A.     permanen dan sementara
B.     formal dan informal
C.     alami dan tidak alami
D.     biotik dan abiotik
E.      dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui

25.  Sumber tenaga minyak bumi yang dipakai untuk bahan baker disebut …..
A.     kautabiotik
B.     abiogas
C.     biogenesis
D.     biotik
E.      ekologi

26.  Sumber daya alam bersifat …..
A.     terbatas
B.     tak terhitung
C.     melimpah surplus
D.     minus
E.      tak terhingga

27.  Sumber daya alam tenaga dan energi adalah …..
A.        batu bara
B.        nikel
C.        alumunium
D.        timah
E.         tembaga

28.  Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah …..
A.     batu bara
B.     hutan
C.     fauna
D.     flora
E.      manusia

29.  Kegunaan utama belerang untuk industri …..
A.     kaolin
B.     obat-obatan
C.     tekstil
D.     rumah tangga
E.      makanan

30.  Faktor yang menentukan keberhasilan dalam PLTA adalah …..
A.     air terjun
B.     pengaruh musim
C.     banyak sedikitnya konsumen listrik
D.     faktor relief dan cuaca
E.      faktor manusia

31.  Untuk menghemat bahan baker minyak di Indonesia saat ini perlu menggunakan …..
A.     PLTA
B.     PLTN
C.     PLTD
D.     PLTPB
E.      PLTA ( Angin )

32.  Bahan yang digunakan membuat porselin adalah …..
A.     pasir kuarsa
B.     kaolin
C.     alumunium
D.     kapur
E.      tembaga

33.  Berikut ini adalah yang tidak termasukfungsi hutan secara ekologis …..
A.     Stabilitas oksigen di udara
B.     Menjaga aliran permukaan
C.     Untuk kegiatan industri
D.     Menjaga tata air tanah
E.      Habitat kelestarian flora dan fauna

34.  Bahan galian  yang terjadi dari magma dan bertempat di dalam atau berhubungan dan dekat dengan magma adalah …..
A.     bahan galian magmatik
B.     bahan galian pematik
C.     bahan galian hasil pengendapan
D.     bahan galian hasil pengayaan sekunder
E.      bahan galian hasil metamamorfosis

35.  Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian golongan A dan B adalah …..
A.     emas
B.     perak
C.     besi
D.     alumunium
E.      kapur

36.  Dibawah ini yang termasuk bahan galian pematit adalah …..
A.     gang
B.     tembaga
C.     biji besi
D.     gas alam
E.      intan

37.  Dibawah ini yang tidak termasuk sumber daya hayati adalah …..
A.     pertanian
B.     hutan
C.     air
D.     perkebunan
E.      peternakan

38.  Persebaran tanaman tebu tidak terdapat di …..
A.     Pasuruan
B.     Banyumas
C.     Solo
D.     Kediri
E.      Bengkulu

39.  Fungsi hutan sebagai pembersih air disebut fungsi …..
A.     orologis
B.     indrologis
C.     strategis
D.     estetis
E.      klimotologis

40.  Mineral yang terjadi dari hasil reaksi antara kotoran kelelawar dengan batu kapur adalah …..
A.     gamping
B.     fosfat
C.     aspal
D.     kaolin
E.      belerang



41.  Tanaman sejenis karet hutan yang dipakai untuk industri permen adalah …..
A.     jelatung
B.     damar
C.     rotan
D.     kopal
E.      kemenyan

42.  Endapan timah yang sudah terpisah dari asalnya sebagai akibat proses erosi dan pelapukan disebut …..
A.     timah
B.     timah primer
C.     timah sekunder
D.     tembaga
E.      timah tersier

43.  Pertambangan batu bara di permukaan bumi sehingga tinggal mengambil saja disebut dengan …..
A.     Driff mine
B.     Surface mine
C.     Slope mine
D.     Biokimia
E.      Metamorfosis

44.  Proses pembentukan batu bara dapat melalui …..
A.     biokimia dan metamorfosis
B.     biokimia dan humufikasi
C.     humufikasi dan biokimia
D.     slope mine
E.      surface mine

45.  Batuan yang terbentuk dari hutan beku basa yang sedikit mengandung SiO2 disebut …..
A.     mika
B.     felspor
C.     terpentin
D.     intan
E.      aspal

46.  Ikan, rumput laut, dan energi gelombang termasuk dalam sumber daya alam …..
A.     terrestrial
B.     akuatik
C.     hayati
D.     hewani
E.      materi

47.  Sumber daya alam akan bernilai ekonomis apabila…..
A.     dieksploitasi secara besar-besaran
B.     cukup dieksplorasi saja
C.     dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan saat ini
D.     dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa mendatang
E.      dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan manusia

48.  Potensi sumber daya alam Indonesia dipengaruhi oleh letak wilayahnya. Indonesia berdasarkan letak wilayahnya mempunyai iklim …..
A.     kutub
B.     sub tropis
C.     kering
D.     tropis
E.      taiga

49.  Perhatikan macam-macam sumber daya alam berikut ini !
1)      Minyak bumi
2)      Besi
3)      Batu bara
4)      Belerang
5)      Uranium
6)      Pasir
7)      Gas alam
8)      Bauksit
Dari data tersebut, yang termasuk barang tambang golongan A adalah ……
A.     1),2),3), dan 4)
B.     1),3),5), dan 7)
C.     1),4),6), dan 8)
D.     5),6),7), dan 8)
E.      2),4),6), dan 8)

50.  Pertanian sawah yang menggunakan sistem pengairan teratur dan tidak tergantung pada air hujan disebut dengan …..
a.       sawah irigasi
b.      sawah tadah hujan
c.       sawah pasang surut
d.      sawah lebak
e.       tegalan

51.  Pengolahan kembali suatu massa atau bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia disebut dengan …..
A.     proses daur ulang
B.     proses produksi
C.     proses pemakaian ulang
D.     proses ekoefisiensi
E.      efisiensi

52.  Berikut ini merupakan usaha-usaha untuk menjaga kesuburan tanah, kecuali …..
A.     menggunakan pupuk kandang dan pupuk hijau
B.     usaha reboisasi dan penghijauan untuk tanah kritis
C.     penggunaan mulsa dari sisa-sisa tanaman sehingga menutup tanah untuk mengurangj penguapan
D.     menerapkan sistem terasering pada tanah yang mempunyai derajat kemiringan tertentu
E.      pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran vegetasi

53.  Berikut ini yang tidak termasuk penyebab kerusakan sumber daya alam adalah …..
A.     Terus meningkatkan permintaan akan sumber daya alam dan jasa lingkungan sebagai akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas hidup manusia
B.     Terjadinya praktik-praktik pengelolaan yang tidak mengikuti prinsip pembangunan berkelanjutan
C.     Ketidak tahuan manusia akan akibat kerusakan lingkungan
D.     Pengaturan sumber daya alam secara bijaksana agar pengelolaannya dapat terselenggara secara seimbang dan terpadu
E.      Kelemahan dalam penegakan hukum terhadap pelaku perusak lingkungan

54.  Pengelolaan sumber daya alam dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebaiknya …..
A.     diambil sesuai kebutuhan
B.     hasilnya tidak untuk dieksport
C.     selaras antara kehidupan dengan lingkungan
D.     diolah untuk kebutuhan dalam negeri saja
E.      hasilnya dieksploitasi sebagai modal pembangunan

55.  Contoh faktor alam yang mempengaruhi kerusakan sumber daya alam adalah …..
A.     lahan kritis
B.     penggunaan pupuk
C.     penggundulan hutan
D.     kebakaran
E.      paceklik

56.  Pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi berarti …..
A.     hasil pemanfaatan dinikmati seluruh masyarakat
B.     pemanfaatan secara efisien dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan hidup
C.     eksploitasi sumber daya alam ditujukan semata-mata untuk kepentingan manusia
D.     pembangunan bersifat antroposentris
E.      eksploitasi tidak memerlukan usaha konservasi

57.  Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk …..
A.     menjaga siklus hidrologi
B.     meningkatkan kemakmuran rakyat
C.     memperluas lapangan kerja
D.     menjaga kelestarian alam sehingga dapat digunakan untuk masa mendatang
E.      mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan

58.  Pemakaian sisa hasil produksi primer yang tidak digunakan lagi pada fungsi yang satu, akan tetapi memiliki nilai guna untuk kebutuhan lainnya tanpa melalui proses daur ulang dalam pengelolaan sumber daya alam disebut dengan prinsip …..
A.     mengurangi
B.     memakai ulang
C.     daur ulang
D.     ekonomis
E.      penghematan

59.  Teknologi yang bersifat memelihara, melindungi, dan mengamankan ekosistem disebut teknologi ……
A.     protektif
B.     maju
C.     tepat guna
D.     madya
E.      adaptif

60.  Sumber daya tanah membutuhkan pengelolaan dalam pemanfaatannya. Berikut ini yang merupakan salah satu contoh bentuk pengelolaan sumber daya tanah adalah …..
A.     Penghijauan atau penanaman tanaman pada daerah yang bertanah tandus dan kritis
B.     Pemupukan dengan pupuk kimia sercara intensif untuk mengoptimalkan produksi pertanian
C.     Membuka kawasan hutan lindung untuk perkebunan inti rakyat
D.     Pada daerah yang berada pada lereng pegunungan digunakan sebagai kawasan wisata
E.      Pertanian dengan menerapkan sistem pertanian lading berpindah