Minggu, 02 April 2017

KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA

A.    Konsep kebudayaan dan wujud budaya
a.      Pengertian budaya dan kebudayaan
  • Budaya berasal dari bahasa sansekerta budhayah , bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal.
  • Budaya merupakan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
  • Budaya juga berasal dari bahasa latin cultura  yang berarti pemeliharaan dan penggarapan tanah.

Beberapa pegertian kebudayan menurut pata ahli :
1.      Kebudayaan adalah Cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu dari suatu bangsa (Ashley Montagu & Cristoper Dawson 1993)
2.      Suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirim melalui kehidupan sosial, seni. Agama, kelembagaan, dan segala hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia (Kotter& Heskett 1992)
3.      Kebudayaan adalah sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar (Koentjaraningrat)
4.      Kebudayaan adalah  buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.(Ki Hajar Dewantara)
5.       Kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.( A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34)
6.       Kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan. (Malinowski)
7.       kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.( E.B Taylor (1873:30)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita bagi menjadi 2 macam :
1.  Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.
2.  Kebudayaan immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya.

b.      Wujud Budaya
      Wujud budaya meliputi sistem  gagasan system tindakan dan hasil karya manusia
b.1. Sistem gagasan
  Dalam wujud ini  budaya bersifat abstarak, tidak dapat diraba atau difoto hanya ada dalam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan
b.1. Sistem Tindakan
    Budaya dalam wujud ini bersifat nyata, dapat dilihat dan difoto.
     Misalnya siswa belajar di sekolah
b.2. Hasil Karya Manusia
    Dalam kategori ini budaya berwujud nyata dapat dilihat, diraba dan difoto.
    Misalnya waduk , bendungan dll.

B.     Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya di Indonesia.
·         Indonesia memiliki keragaman suku bangsa, adat istisdat dan tradisi yang berbeda beda
·         Factor geografi yang memengaruhi keragaman budaya Indonesia adalah :
1)      Letak Geografis
Indonesia berada diantara benua Asia dan benua Australia, diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik
2)      Posisi Strategis
Indonesai berada pada posisi strategis, diantra budaya barat, budaya timur, diantara faham kapitalis /liberal dan faham komunis, berada pada jalur perdagangan Asia-Australia-Amerika-Afrika yang memungkinkan mendapat masukan budaya asing
3)       Kondisi Ekologis
Secara ekologis Indonesia merupakan negara kepulauan yang disatukan oleh lautan yang dalam, sehingga penduduk beradaptasi dengan lingkungan alam yang berbeda sehingga menghasilkan keragaman budaya antar pulau.



C.    Persebaran keragaman budaya di Indonesia.
  1. BUDAYA BATAK
1)      Region Budaya Batak
·         Mendiami daerah pegunungan Sumatera Utara, mulai dari perbatasan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di sebelah utara sampai ke perbatasan provinsi Riau dan provinsi Sumatra Barat disebelah selatan.
·         Dipengaruhi oleh beberapa agama seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.
·         Mengenal tiga konsep jiwa atau roh yaitu tondi, sahala dan begu.
·         Menganut sistem kekerabatan patrilineal yaitu mengikuti garis keturunan dari pihak bapak atau laki-laki.
·         Kaya akan seni . mulai dari seni tari hingga bangunan tradisional.  (motif-motif khas pada kain ulos, upacara kematian, pakaian adat dan lagu-lagu daerah)
·         Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara.
·         Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tuinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah.
·         Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak.
·         Dilihat dari wilayah administrative, mendiami wilayah yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan.
2)      Sejarah batak
·         Kerajaan Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan.
·         Raja yang bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi).
·         Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama. Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.
3)      Bahasa
·         Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo;
·         Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak;
·         Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun;
·         Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.
4)      Sistim pengetahuan
·         Mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam, disebut  ranon dalam bahasa Karo Marsiurupan/bahasa ,
·         Merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya.
5)      Teknologi
·         Telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya (cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani.
·         Memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang).
·         Unsur teknologi lainnya yaitu kain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.
6)      Organisasi Sosial
a)      Perkawinan
·         Seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga/harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya.
·         Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan).
·         Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.

7)      Kekerabatan
·         Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo.
·         Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.
·         Kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga.
·         Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya.
·         Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur, (b) perbedaan pangkat dan jabatan, (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status kawin.
8)      Mata Pencaharian
·         Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang.
·         Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga.
·         Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya.
·         Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan .
Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek.
·         Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba.
Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.
9)      Religi
·         Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan .
·         Agama kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara.
·         Banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi penduduk batak.
·         Mempunyai konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan kedudukanya .
·         Debeta Mula Jadi Na Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan maha pencipta; Siloan Na Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus.
·         Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : Tondi: jiwa atau roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu : Tondinya orang yang sudah mati.
·         Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal.

10)  Kesenian
·         Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional : Gong; Saga-saga.
·         Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos.
·         Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor.
·         Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang



  1. BUDAYA NIAS
1)      Region budaya Nias
·         mendiami Pulau Nias yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera. Bersama dengan beberapa pulau kecil di sekitarnya daerah ini sekarang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
·         Penduduk asli pulau itu menamakan diri mereka Ono Niha, artinya "anak manusia", dan menyebut pulau mereka Tano Niha, artinya "tanah manusia".
·         Populasi suku bangsa ini diperkirakan berjumlah sekitar 480.000 jiwa.
·         Sedangkan yang lain adalah para pendatang, seperti orang Batak, Aceh, Minangkabau dan Cina.
2)      Pakaian adat
Pakaian adat suku Nias dinamakan Baru Oholu untuk pakaian laki-laki dan Ã•röba Si’öli untuk pakaian perempuan.
Biasanya berwarna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna lain seperti hitam, merah, dan putih.
3)      Omo Sebua adalah jenis rumah adat atau rumah tradisional dari Pulau Nias, Sumatera Utara.
Omo sebua adalah rumah yang khusus dibangun untuk kepala adat desa dengan tiang-tiang besar dari kayu besi dan atap yang tinggi.
Omo sebua didesain secara khusus untuk melindungi penghuninya daripada serangan pada saat terjadinya perang suku pada zaman dahulu.
Akses masuk ke rumah hanyalah tangga kecil yang dilengkapi pintu jebakan.
Bentuk atap rumah yang sangat curam dapat mencapai tinggi 16 meter.
Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, omo sebua pun diketahui tahan terhadap goncangan gempa bumi.
4)      Tari Perang atau Foluaya merupakan lambang kesatria para pemuda di desa – desa di Nias, untuk melindungi desa dari ancaman musuh, yang diawali dengan Fana’a atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan ronda atau siskamling.
Pada saat ronda itu jika ada aba-aba bahwa desa telah diserang oleh musuh maka seluruh prajurit berhimpun untuk menyerang musuh.
5)      Budaya Megalitik  yang masih asli di Nias sesuai namanya Megalitik atau batu besar, di Nias masih banyak Batu Batu besar di Desa desa di Nias. Batu – batu besar ini di gunakan oleh masyarakat setempat untuk melakukan tradisi Lompat Batu atau Hombo Batu. Tradisi lompat batu sudah dilakukan sejak jaman para leluhur ,di mana pada jaman dahulu mereka sering berperang antar suku sehingga mereka melatih diri mereka agar kuat dan mampu menembus benteng lawan yang konon cukup tinggi untuk dilompati. Seiring berkembangnya jaman, tradisi ini turut berubah fungsinya. Karena jaman sekarang mereka sudah tidak berperang lagi maka tradisi lompat batu digunakan bukan untuk perang lagi melainkan untuk ritual dan juga sebagai simbol budaya orang Nias. Tradisi tersebut diadakan untuk mengukur kedewasaan dan kematangan seorang lelaki di Nias
6)       
7)      .
8)      .

D.    Pembentukan kebudayaan nasional.
·        konsep budaya daerah, budaya nasional dan budaya indonesia
  • Secara umum, budaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu budaya daerah dan budaya nasional.
  • Budaya daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun-temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut.  
  • Budaya daerah muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk di wilayah lain.
  • Budaya daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun-temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut
  • Budaya daerah sendiri mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu. Itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain.
  • Dari bermacam-macam budaya daerah tersebut maka muncullah sesuatu yang disebut Budaya Nasional.
  • Budaya nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di negara tersebut.
  • Budaya nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di negara tersebut. Budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari negara tersebut
  • Budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari negara tersebut.
  • Misalnya daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut.
  • Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.
  • Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
  • Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.
  • Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelumIndonesia merdeka pada tahun 1945.
  • Acuan nilai budaya Indonesia
Konsep kebudayaan Indonesia disini mengacu kepada nilai-nilai yang dipahami, dianut, dan dipedomani bersama oleh bangsa Indonesia yang dianggap sebagai nilai luhur yaitu :
taqwa, iman, kebenaran, tertib, setia kawan, harmoni, rukun, disiplin, harga diri, tenggang rasa, ramah tamah, ikhtiar, kompetitif, kebersamaan, dan kreatif. 
·                                             Latar belakang sejarah penyatuan budaya Indonesia yang beragam
·         sama-sama menanggung derita dibawah dominasi kekuasaan bangsa asing,
·         sama-sama berjuang untuk membebaskan diri dari dominasi asing (penjajah)
·         Tiga keadaan dalam sejarah nasional yang menggambarkan kesatuan antar sukubangsa di Indonesia
·        Dua buah kerajaan Indonesia telah mempersatuan secara sosial ekonomi (Sriwijaya dan Majapahit)
·        Rasa penderitan yang sama dijajah selama tiga setengah abad,
·        Selama pergerakan nasional untuk kemerdekaan antara tahun 1920-an sampai dengan 1930-an, pemuda Indonesia telah menolak menonjolkan isu kesukubangsaan;  Hingga lahirnya sumpah peuda pada tahun 1928

·                    Faktor pembentuk kebudayaan :
1)      Manusia dengan cipta, rasa, dan karyanya;
2)      Lingkungan alam;
3)      Kontak antarbangsa atau disebut pula dengan kultur kontak;
4)      Keyakinan kepercayaan dan peranannya dalam pembentukan kebudayaan

·                                Interaksi Budaya
Interaksi dengan budaya asing menghasilkan kebudayaan baru yang semakin memperkaya budaya.
a.      Akulturasi,  adalah proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan tertentu (asli) di hadapkan dengan kebudayaan lainnya (asing).
b.      Asimilasi, adalah pembauran dua atau lebih kebudayaan yang ditandai dengan hilangnya kebudayaan asli dan membentuk suatu kebudayaan yang baru.
c.     Amalgamasi, adalah proses penyatuan dua atau lebih rasa tau kebudayaan melalui proses perkawinan.
·           Kebudayaan Indonesia Asli, terbentuk karena adanya interaksi dan penyesuaian terhadap kondisi geografis Indonesia yang menggambarkan ciri khas Indonesia
Contohnya pada zaman kerajaan, masyarakat roh dan tenaga gaib dengan riutal khusus.
Masyarakan mengenal barter /ekonomi
·        10 kebudayaan asli Indonesia diantaranya :
1. Kepandaian bersawah dan bercocok tanam.
2. Kemampuan berlayar dan mengenal arah angin.
3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang.
4. Kemampuan dalam seni gamelan.
5. Kepandaian membatik dan membuat pola seni ornamen.
6. Kemampuan mengerjakan barang dari logam.
7. Menggunakan aturan metrik atau alat ukur.
8. Menggunakan alat tukar uang logam.
9. Mengenal sistem perbintangan.
10. Telah terbentuk susunan masyarakat yang teratu
·        Kebudayaan Indonesia mendapat pengaruh dari kebudayaan India (Hindu-Budha), kebudayaan Islam, kebudayaan barat (kebudayaan teknologi modern)
·        Pengaruh kebudayaan India, pada mulanya hubungan dagang  kemudian berkembang menjadi hubungan agama dan budaya. Tetapi pada masa sekitar permulaan tarikh masehi di Indonesia telah dikenal agama Hindu dan Budha. Pada mulanya agama Hindu yang berkembang dan mempunyai banyak pengikut di Indonesia. Agama Budha juga sudah masuk namun belum berkembang, terbukti dari agama yang dipeluk oleh raja Mulawarman dari Kutai dan raja Purnawarman dari Tarumanegara, yakni agama Hindu. Pengaruh kebudayaan Inda diantaranya sistem kasta, bidang seni , adanya konsep raja dan kerajaan
·        Kebudayaan Islam berpengaruh besar terhadap kebudayaan Indonesia
·        Kebudayaan teknologi modern merupakan anak Kebudayaan Barat yang mendapat masukan non-Barat, misalnya dari Jepang,

E.     Pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.
·         Produk budaya
Produk budaya merupakan media atau alat yang paling efektif untuk mempertahankan karakter bangsa. Dengan produk budaya berupa lagu, karya sastra, dan film, merupakan media yang sangat bagus untuk menanamkan nilai-nilai budaya secara efektif.
Nilai budaya atau yang disebut karakter ini perlu diajarkan dan di jaga agar tetap menjadi ciri khas bangsa kita

Kemenangan ideologis negara-negara maju, adalah hasil dari kemengan produk budaya yang bisa menyebar di seluruh dunia.
Amerika dengan film-film, lagu, dan bahkan makanan mampu merambah di hampir semua lapisan masyarakat di seluruh dunia.
Hal ini menunjukan bahwa produk budaya lebih efektif di dalam menanamkan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat.
Itulah sebabnya kenapa Amerika sekarang ini menjadi kiblat semua kalangan di negeri kita.
Karya sastra baik yang berupa novel apalagi yang sudah difilmkan telah terbukti efektif memberi dampak psikologis yang sangat baik bagi terjaganya kepribadian bangsa.
Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Ayat-ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Sirazy merupakan contoh karya yang sangat bagus bagi penanaman nilai-nilai norma bagi masyarakat kita.
Oleh karna itu, pemerintah perlu memfasilitasi atau mendorong agar generasi muda kita, menelaah atau mempelajari karya yang sangat bermanfaat ini.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wajiran/produk-budaya-dan-pendidikan-karakter_551094bca33311a32dba9192

·         Contoh produk budaya Indonesia :
1)      Perak Ceruk (Bali), berupa anting, kalung, bros, gelang, dan aksesori lainnya. Hal yang membuat Perak Ceruk Bali laku keras di kalangan wisatawan adalah bentuk dan motifnya yang sangat unik.
2)      Tas rajut Dowa (Yogyakarta), Tas rajut Dowa menarik banyak perhatian karena kualitas bahan kain yang digunakan. Tas ini juga mampu menampung barang-barang yang cukup berat.
3)    Songkok Awing, (Gresik), menggunakan bahan kain yang kaku dan keras, sehingga, ketika memakainya nggak mudah jatuh atau salah posisi, menggunakan beludru. Karena menggunakan bahan yang berbeda dari songkok lainnya, songkok Awing pun menjadi lebih nyaman digunakan.
4)   Anyaman tikar pandan, (Pulau Bawean), seperti tas, dompet, sandal, dan banyak lagi. Hiasan tambahan berupa bros bunga dan renda yang lucu semakin menambah cantiknya kerajinan ini.
5)      Batik Semarangan yang mempunyai ciri khas tersendiri dari seni coraknya.

·         Produk budaya Indonesia sangat kaya perlu dilestarikan untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif  dan sangat mendukung bagi pengembangan sector pariwisata. Dengan produk budaya yang kaya dan unik dapat mendatangkan banyak wisatawan lokal maupun manca negara sehingga selain dapat menambah perekonomian keluarga dan daerah juga dapat menambah devisa negara. Oleh karena itu produk budaya perlu dilestarikan untuk untuk kelangsungan sector pariwisata.
·         Pariwisata dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena pariwasata dapat berkembang dengan adanya kebudayaan yang unik dan lestari sehingga dapat mendatangkan wisatawan yang ingin melihat dan menikmati keunikan budaya tersebut. Kebudayaan tanpa pariwisata juga tidak akan berkembang dan dikenal bangsa lain. Oleh sebab itu pariwisata dan budaya saling membesarkan.
·         Wisata berbasis budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini dibedakan dari minat-minat khusus lain, seperti wisata alam, dan wisata petualangan.
·                     Ada 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan, yaitu:
1)      Bahasa (language).
2)      Masyarakat (traditions).
3)      Kerajinan tangan (handicraft).
4)      Makanan dan kebiasaan makan (foods and eating habits).
5)      Musik dan kesenian (art and music).
6)      Sejarah suatu tempat (history of the region)
7)      Cara Kerja dan Teknolgi (work and technology).
8)      Agama (religion) yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat disaksikan.
9)      Bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata (architectural characteristic in the area).
10)  Tata cara berpakaian penduduk setempat (dress and clothes).
11)  Sistem pendidikan (educational system).
12)  Aktivitas pada waktu senggang (leisure activities).
·         Pariwisata didefinisikan sebagai aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk bersenang senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau waktu libur serta tujuan tujuan lainnya (UNESCO, 2009)
·         Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan).
·         Pariwisata (internasionalisasi) tidak merusak kebudayaan, melainkan justru memperkuat, karena terjadinya proses yang disebut involusi kebudayaan (cultural involution). Hal tersebut bisa dilihat dari kasus Bali. McKean (1978)
·         Pariwisata berbasis budaya
Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah ditunjukkan oleh beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus dalam pelaksanaan sektor ini adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya kota Jogjakarta. Sejak tahun 2008, daerah ini telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis budaya. Di Jogjakarta, pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang ada dan berpusat pada budaya Jawa yang selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak rencana aksi telah dicanangkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari pengembangan dan peningkatan kuantitas serta kualitas fasilitas, memperbanyak event-event wisata, seni ,dan budaya, sampai ke optimalisasi pemasaran program. Hasilnya pun mulai terlihat, salah satunya adalah keberadaan Taman Pintar Yogyakarta yang tidak hanya memiliki arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengenal sejarah dan budaya Jogjakarta.
  • Ekonomi kreatif adalah upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.
  • Ekonomi kreatif merupakan bagian integratif dari pengetahuan yang bersifat inovatif, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan budaya. (UNDP, 2008)
  • Strategi pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata, dirumuskan sebagai berikut :
·         Meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata.
·         Memperkuat keberadaan kluster-kluster industri kreatif.
·         Mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif.
·         Melakukan pemetaan aset yang dapat mendukung munculnya ekonomi kreatif.
·         Mengembangkan pendekatan regional, yaitu membangun jaringan antar kluster-kluster industri kreatif.
·         Mengidentifikasi kepemimpinan (leadership) untuk menjaga keberlangsungan dari ekonomi kreatif, termasuk dengan melibatkan unsur birokrasi sebagai bagian dari leadership dan facilitator.
·         Membangun dan memperluas jaringan di seluruh sector.
·         Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi, termasuk mensosialisasikan kebijakan terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan wisata kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan wisata kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan ekonomi kreatif, ataupun pajak ekspor jika diperlukan.
·         Beberapa tantangan pengembangan pariwisata dalam pengembangan ekonomi kereatif :
1. Kualitas produk
Dengan bertumpu pada pengembangan pariwisata, maka produk ekonomi kreatif akan lebih berorientasi pada selera wisatawan dan diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak sebagai souvenir. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya keunikan ataupun nilai khas dari produk hasil ekonomi kreatif tersebut.
2. Konflik Sosial terkait dengan isu komersialisasi dan komodifikasi
Pengembangan ekonomi kreatif melalui pariwisata dapat mengkomersialisasikan ruang-ruang sosial dan kehidupan sosial untuk dipertontonan pada wisatawan sebagai atraksi wisata. Bila tidak dikelola dengan melibatkan komunitas lokal, hal ini dapat berkembang menjadi konflik sosial, karena di beberapa komunitas terdapat ruang-ruang sosial yang bersifat suci dan tidak untuk dipertontonkan pada wisatawan.
3. Manajemen ekonomi kreatif
Ekonomi kreatif seringkali menyajikan produk-produk yang berbau isu politik ataupun isu sosial yang sangat sensitif (misalnya : rasialisme). Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan manajemen ekonomi kreatif yang baik, dengan salah satu fungsinya menentukan guideline ekonomi kreatif mana yang harus dikembangkan dan mana yang sebaiknya tidak dikembangkan.

F.     Kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan global
  • Indonesia negara yang dengan budaya yang beragam dan berbagai keunikan lain seperti peninggalan yang masih terjaga dengan baik hingga sekarang.
  • Indonesia memukau negara lain karena beragam hal yang dimilikinya dan bergam hal tersebut justru semakin mempersatukan Indonesia, hal inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan.
  • Terdapat beberapa kebudayaan Indonesia yang diakui sebagai kebudayaan dunia oleh UNESCO, diantaranya
1)         Wayang
2)         Angklung
3)         Keris
4)         Batik
5)         Tari saman
6)         Tari kecak
7)         Reog ponorogo
8)         Tari pendet
9)         Tari Barong dari Bali
10)     Lagu rasa sayange
11)     Sendra Tari Ramayana
12)     Lagu jail jali

  • Sebagai negara yang berada pada jalur perdagangan dunia dantara benua Asia dan Australia dan diataran Samudera Hindia dan Samudera Fasifik kebudayaan indonesia tidak terlepas dari pengaruh asing baik bersifat positif maupun negative.
  • Dampak positif masuknya budaya asing
1)         Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
2)         Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
3)         Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
4)         Moderisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan
5)         Kemajuan teknologi yang tanpa batas
6)         Perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa
7)         Mudahnya mendapat informasi melalui jaringan internet
8)         Meningkatnya adanya pembauran budaya yang membuat kebudayaan bangsa semakin kaya

Dampak negatif masuknya budaya asing
1)      Masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg jelek2. Meniru perilaku yg buruk
2)      Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.Mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
3)      Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
4)      Berubahnya arah ideologi pancasila ke ideologi libralisme
5)      Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri di Indonesia
6)      Anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sbagai bangsa indonesia, karena gaya hidup cenderung meniru budaya barat
7)      Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi
8)      Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warg

G.    Pengaruh Interaksi Global Terhadap Budaya Nasional
Global mempunyai arti menyeluruh, bersifat mendunia, sehingga dapat ditarik kesimpulan global adalah mencakup atau mempengaruhi dunia.Dalam era global seperti sekarang ini, interaksi antar Negara sangat mudah terjadi.Era global dikenal dengan istilah globalisasi.
1.   Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses dunia menjadi satu tanpa batas. Proses globalisasi ini terjadi antara akhir abad ke-20 dan permulaan abad ke-21. Dengan adanya globalisasi, dunia menjadi seperti borderless atau tanpa sekat. Hal yang paling mendapat pengaruh globalisasi adalahtrade(perdagangan), travel (pariwisata), dan telekomunikasi.
a.  Saluran Globalisasi
Globalisasi tidak begitu saja sampai ke masyarakat, akan tetapi membutuhkan saluran. Beberapa saluran yang dapat mempercepat proses globalisasi antara lain sebagai berikut:
1)    Komunikasi dan transportasi;
2)    Perdagangan internasional;
3)    Pariwisata internasional;
4)    Migrasi internasional;
5)    Kerjasama antar Negara;
6)    Media massa.
b. Dampak Globalisasi
Disisi lain globalisasi memberi dampak positif, namun tidak sedikit pula dampak dampak negative yang ditimbulkan. Berikut dampak-dampak globalisasi.

Dampak positif
Dampak negative
Akses berkomunikasi dan informasi semakin mudah.
Interaksi masyarakat semakin berkurang karena interaksi lebih banyak dilakukan melalui teknologi komunikasi.
kemajuan transportasi menyebabkan mobilitas tinggi
- Polus udara dan lingkungan
-penggunaan bahan bakar yang semakin bertambah
- meningkatkan angka kemacetan
Mudah mendapatkan barang komoditas dari berbagai Negara
- timbul masyarakat dengan pola konsumtif
-lunturnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
Kualitas SDM semakin meningkat. Masyarakat semakin gencar meningkatkan kualitas SDM sebagai antisipasi persaingan global.
- persaingan dunia kerja menjadi semakin berat
- spesialis dalam berbagai bidang pekerjaan
Sikap toleransi semakin berkembang
- sikap individulistik
- kepekaan sosial semakin memudar
Pengelolaan SDA dengan teknologi canggih
- eksploitasi SDA secara berlebih
-banyak kerusakan lingkungan alam
Berkembangnya demokrasi
- Ideologi asing mudah masuk sehingga mengubah tata nilai dalam masyarakat
- adopsi budaya yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa.

2.   Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Nasional
Pengaruh globalisasi yang mengancam jati diri bangsa adalah masuknya unsur-unsur budaya yang bertentangan dengan budaya nasional. Di era globalisasi ini, setiap bangsa bebas keluar masuk memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya, berbagai paham dan ideologi pun masuk ke bangsa ain, begtu pula bangsa Indonesia.Globalisasi dewasa ini merambah hampir di semua bidang kehidupan kehidupan.Tidak semua masyarakat menerima globalisasi dengan tangan terbuka. Ketidaksiapan menerima globalisasi akan menciptakan perubahan dalam masyarakat. Beberapa dampak akibat ketidak siapan dalam penerimaan globalisasi adalah sebagai berikut:
a.   Kesenjangan Budaya (Cultural Lag)
cultural lag adalah suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan. Dapat dikatakan cultural lagmerupakan suatu ketertinggalan kebudayaan.
b.    Gegar Budaya (Culture Shock)
       Culture shock atau disebut gegarbudaya merupakan istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang berbeda.Globalisasi banyak membawa unsur-unsur budaya baru yang mungkin mengakibatkan “kekagetan” oleh masyarakat yang tidak siap menerimanya.